Prognosis Miokarditis
Prognosis miokarditis bergantung pada manifestasi klinis, parameter klinis, dan hasil biopsi endomiokardial. Pasien miokarditis akut dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang baik memiliki prognosis baik, di mana kemungkinan perbaikan tanpa sekuele lebih tinggi. Sementara itu, pasien miokarditis viral fulminan disertai gangguan hemodinamik akan memiliki prognosis baik jika terapi farmakologi dilakukan secara agresif, dan mechanical circulatory support dilakukan secara dini.[1,14]
Komplikasi
Komplikasi miokarditis antara lain dilated cardiomyopathy, gagal jantung, dan aritmia fatal. Pada miokarditis fulminan, gagal jantung dapat berlangsung dengan sangat cepat dan risiko mortalitas yang sangat tinggi.[14,21]
Prognosis
Studi myocarditis treatment trial melaporkan angka kematian 1 tahun miokarditis adalah 20% dan angka kematian 4 tahun adalah 56% pada pasien dengan presentasi awal berupa gagal jantung dan fraksi ejeksi <45%.[14]
Prognosis Miokarditis Fulminan
Miokarditis fulminan memiliki mortalitas >40% pada 4 minggu pertama. Walau demikian, pasien dengan miokarditis fulminan yang berhasil melewati fase kritis memiliki prognosis yang lebih baik dari pada pasien yang awalnya memiliki gejala yang tidak parah tetapi mengalami gagal jantung.[14,21]
Prognosis Miokarditis Aktif Nonfulminan
Miokarditis aktif nonfulminan memiliki tingkat mortalitas 25‒56% dalam waktu 3‒10 tahun. Fungsi ventrikel buruk, persistensi virus, inflamasi kronik, dan autoantibodi cardiodepressive adalah penanda prognosis yang lebih buruk.[21]
Prognosis Miokarditis Giant Cell
Pada pasien miokarditis giant cell, sebagian besar (89%) mengalami kematian atau membutuhkan transplantasi jantung. Median kesintasan dari onset adalah 5,5 bulan. Pasien pediatrik memiliki angka kesintasan sebesar 92%.
Keparahan gejala saat datang ke dokter, kebutuhan penggunaan extracorporeal membrane oxygenation, dan kebutuhan terapi unit intensif lain berkaitan dengan kesintasan yang lebih buruk. Pada pasien yang mengalami kardiomiopati post partum, angka mortalitas 1 tahun dilaporkan setinggi 50%.[14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini