Pendahuluan Supraventricular Extrasystole
Supraventricular Extrasystole (SVES) adalah denyut jantung akibat impuls listrik prematur yang berasal dari atas ventrikel. SVES dapat berasal dari atrium (Premature Atrial Contraction/PAC atau disebut juga Atrial Premature Beat/APB) dan juga bisa berasal dari nodus atrioventrikular (Premature AV Junctional Complex/PJC). PAC dapat ditemukan pada orang sehat maupun pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya. PJC lebih jarang ditemukan.
Supraventricular Extrasystole (SVES) dianggap memiliki potensi bahaya dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko atrial fibrilasi. Patofisiologi SVES masih belum diketahui pasti, namun diduga berkaitan dengan stimulasi saraf simpatik seperti pada keadaan stress, konsumsi kafein, alkohol, ataupun obat-obat simpatomimetik.
Kebanyakan orang yang mengalami Supraventricular Extrasystole (SVES) tidak merasakan gejala, sehingga sering ditemukan secara tidak sengaja pada saat pasien menjalani pemeriksaan elektrokardiografi (EKG).
Pasien yang mengalami SVES perlu diberikan terapi bila pasien merasakan gejala, seperti berdebar-debar, pusing, hingga pingsan. Tata laksana yang utama adalah menghindari faktor pencetus, serta konsumsi obat antiaritmia jika perlu.[1-3]