Prognosis Supraventricular Extrasystole
Prognosis Supraventricular Extrasystole (SVES) umumnya baik, kebanyakan pasien asimtomatik dan berespon baik dengan terapi nonfarmakologi. Tetapi, perlu diketahui bahwa SVES berkaitan dengan peningkatan risiko timbulnya stroke, atrial fibrilasi, dan atrial flutter.[1,6,11,13]
Komplikasi
Supraventricular Extrasystole (SVES) dapat mencetuskan terjadinya takiaritmia supraventrikular, dan takikardia ventrikular. Sebuah studi menunjukan bahwa SVES meningkatkan angka mortalitas sebesar 1,38 kali, dengan komplikasi yang paling sering ditemukan adalah infark miokard, gagal jantung, dan henti jantung mendadak. Pasien yang memiliki SVES juga berisiko memerlukan pemasangan permanent pacemaker (PPM) 3 kali lebih tinggi, dimana indikasi pemasangan PPM adalah sick sinus syndrome, high-degree AV block, atau atrial fibrilasi.[12]
Prognosis
Kebanyakan Supraventricular Extrasystole (SVES) bersifat asimtomatik dan dapat hilang tanpa intervensi. Namun, SVES telah diketahui dapat mempresipitasi timbulnya atrial fibrilasi dan flutter.[13]
Sebuah studi dengan jumlah sampel 5471 pasien yang menjalani elektrokardiografi 24 jam menunjukan bahwa frequent PAC (frekuensi >76 kali/hari) meningkatkan angka mortalitas sebesar 1,38 kali dan angka rawat inap akibat penyakit kardiovaskular sebesar 1,28 kali.[12]