Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Keracunan Methanol general_alomedika 2023-05-29T15:11:12+07:00 2023-05-29T15:11:12+07:00
Keracunan Methanol
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Keracunan Methanol

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi keracunan methanol atau CH3OH dimulai dari masuknya methanol ke dalam tubuh lewat inhalasi (umum terjadi di lingkungan pekerjaan), ingesti, atau absorpsi kulit. Pada saluran pencernaan, methanol diserap dengan cepat dan mencapai kadar puncak di darah dalam 30–60 menit, dengan waktu paruh berkisar antara 12–24 jam. Methanol kemudian terdistribusi luas pada jaringan berdasarkan kapasitas air di dalamnya dengan volume distribusi kurang lebih 0,7 L/kgBB.[1,2,13]

Metabolisme methanol terjadi pada hati. Metabolisme dimulai oleh enzim alcohol dehydrogenase (ADH) pada mukosa lambung, yang mengubah methanol menjadi formaldehyde. Kemudian dilanjutkan oleh enzim aldehyde dehydrogenase (ALDH) yang mengubah formaldehyde menjadi asam format.

Asam format tidak mudah dieliminasi tubuh sehingga terakumulasi dalam jaringan dan menyebabkan disfungsi sel karena menghambat aktivitas cytochrome oxidase dalam rantai transportasi elektron. Interaksi asam format dengan folat membentuk karbon dioksida dan air melalui oksidasi yang kemudian dikeluarkan melalui pernapasan. Methanol sulit dieksresikan secara sempurna melalui ginjal dan paru-paru.[2,3]

Methanol sendiri tidak berbahaya pada tubuh, tetapi penumpukan metabolitnya menimbulkan kerusakan pada jaringan dan organ. Keracunan methanol disebabkan oleh penumpukan asam format dan asidosis metabolik. Penumpukan asam format pada organ seperti mata dan otak dapat menimbulkan kebutaan dan lesi pada ganglia basalis.

Gangguan fungsi mitokondria pada saraf optik menyebabkan demielinisasi saraf dan atrofi saraf optik. Lesi pada ganglia basalis terutama pada putamen dan globus pallidus menyebabkan gejala gangguan koordinasi yang menyerupai Parkinson.[2,4,5]

Gambar 2. Metabolisme Methanol. Sumber: Iriate BA, et al, 2020. Journal of Drug Metabolism and Toxicology. Gambar 2. Metabolisme Methanol. Sumber: Iriate BA, et al, 2020. Journal of Drug Metabolism and Toxicology.

Metabolisme methanol dengan perantara ADH dan ALDH meningkatkan anion gap, dan peningkatan anion gap berbanding lurus dengan akumulasi dari asam format. Asam format juga mengganggu respirasi mitokondria dan menyebabkan laktatemia. Kondisi laktatemia yang semakin parah menyebabkan asidosis metabolik.[2,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. PubChem. Methanol Compund Summary. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Methanol
2. Ashurst JV, Nappe TM. Methanol Toxicity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482121/
3. Iriate BA, Barba NL, Eguiguren EG, et al. Methanol Intoxication: The Importance of Early Diagnosis. Journal of Drug Metabolism & Toxicology. 2020;11. https://www.longdom.org/open-access/methanol-intoxication-the-importance-of-early-diagnosis.pdf
4. Ng PCY, Long BJ, Davis WT, et al. Toxic alcohol diagnosis and management: an emergency medicine review. Internal and Emergency Medicine. 2018. https://doi.org/10.1007/s11739-018-1799-9
5. Korabathina K. Methanol Toxicity. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1174890-overview#a6
13. World Health Organization. Methanol poisoning outbreaks. 2014. https://www.who.int/environmental_health_emergencies/poisoning/methanol_information.pdf

Pendahuluan Keracunan Methanol
Etiologi Keracunan Methanol

Artikel Terkait

  • Manifestasi Okular pada Kasus Keracunan Methanol
    Manifestasi Okular pada Kasus Keracunan Methanol
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.