Prognosis Keracunan Methanol
Prognosis keracunan methanol atau CH3OH pada pasien yang sudah mengalami keluhan retina dan toksisitas ganglia basal biasanya lebih buruk, karena dapat permanen. Komplikasi pasien sangat bergantung pada kecepatan diagnosis dan terapi. Umumnya pasien yang mendapatkan penanganan cepat dapat pulih sempurna.[2]
Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan keracunan methanol terjadi apabila diagnosis terlambat ditegakkan sehingga penanganan yang tepat tidak segera dimulai. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi diantaranya asidosis metabolik, kerusakan penglihatan permanen, koma, gejala menyerupai Parkinson, gagal napas, gagal sirkulasi, komplikasi terkait hemodialisis, perdarahan otak, dan kematian.[2]
Prognosis
Diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat akan memberikan prognosis yang baik terhadap pasien. Derajat beratnya asidosis metabolik berhubungan dengan perburukan prognosis. Kerusakan retina dan gangguan neurologis merupakan kerusakan organ permanen yang banyak ditemukan pada kasus keracunan methanol.[2,5]
Pada studi yang dilakukan di Iran, dari 450 pasien dengan intoksikasi alkohol, 11,5% keracunan metanol. Dari jumlah ini, sekitar 15% meninggal, 8% hidup dengan squelae okular dan serebral, sedangkan 77% sembuh dan diperbolehkan pulang. Prognosis yang buruk seringkali berhubungan dengan lama dari ingesti sampai mendapat penanganan, kadar gula darah lebih tinggi, dan gagal napas.[7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli