Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Keracunan Sianida general_alomedika 2023-07-13T09:52:09+07:00 2023-07-13T09:52:09+07:00
Keracunan Sianida
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Keracunan Sianida

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Keracunan sianida merupakan kondisi kegawatdaruratan medis karena paparan senyawa sianida. Kondisi ini memiliki onset gejala klinis sangat cepat dan dapat berujung pada kematian. Sianida adalah senyawa yang tidak berwarna, berbau seperti almond pahit, serta tersedia sebagai hidrogen dan kalium sianida. Sianida dapat ditemukan pada insektisida, cairan fotografi dan pembersih aksesoris.[1]

Sianida dapat ditemukan dalam bentuk gas (hydrogen cyanide atau cyanogen chloride), sediaan padat (sodium cyanide atau potassium cyanide), dan cyanogens. Bentuk gas seringkali ditemukan pada kebakaran di ruang tertutup, dan dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Sianida juga tersedia dalam vasodilator natrium nitroprusida yang memiliki efek toksik pada pemakaian intravena dosis tinggi atau jangka panjang (>10 mcg/kg/min).[1,14,15,17]

KeracunanSianida

Sianida masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, ingesti, intravena, atau kutaneus. Paparan terhadap sianida bisa terjadi pada kebakaran, melalui makanan, bahan industri misalnya penghasil pestisida atau plastik, atau bahan rumah tangga. Setelah masuk ke dalam tubuh, sianida bekerja cepat menghambat fosforilasi oksidatif, dan mengganggu transpor elektron. Kemudian terjadi hipoksia sel yang progresif dan menyebabkan asidosis metabolik.[1]

Diagnosis dari keracunan sianida dikonfirmasi melalui penemuan sianida dalam darah. Sedangkan gejala klinis toksisitas sianida didapat pada kadar ≥40 mol/L atau 1 menit setelah inhalasi. Gejala klinis ini berkaitan dengan hipoksia jaringan, seperti penurunan kesadaran, pupil midriasis, nyeri kepala, dan kebingungan. Pemeriksaan penunjang lain seperti analisa gas darah dan kadar laktat dilakukan untuk menilai keparahan asidosis metabolik.[1]

Tata laksana keracunan sianida meliputi resusitasi jantung paru bila diperlukan, dan harus menghindari pemberian napas secara mouth-to-mouth maupun mouth-to-mask karena berisiko kontaminasi pada penolong. Pada inhalasi sianida, tata laksana diawali dengan tindakan suportif dengan pemberian bantuan napas maupun oksigen.

Hidroksikobalamin merupakan antidot yang perlu diberikan. Bila tidak ada, dapat diberikan natrium nitrat maupun natrium tiosulfat. Dekontaminasi juga perlu diberikan pada ingesti sianida dengan karbon aktif 50 gram untuk orang dewasa dan 1 g/kgBB, maksimal 50 g pada anak.[1,16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Graham J, Traylor J. Cyanide Toxicity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507796/
14. Xie, Yuefeng, and Cordelia J. Hwang. “Cyanogen Chloride and Cyanogen Bromide Analysis in Drinking Water.” Encyclopedia of Analytical Chemistry, 2006, https://doi.org/10.1002/9780470027318.a0809.
15. Holme MR, Sharman T. Sodium Nitroprusside. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557487/
16. PHC Best Practice Group, Northern Territory Government. Cyanide Poisoning PHC Remote Clinical Guideline. PHC Best Practice Group, 2016. https://digitallibrary.health.nt.gov.au/prodjspui/bitstream/10137/6937/39/Cyanide%20Poisoning%20PHC%20Remote%20Clinical%20Guideline.pdf
17. Lawson-Smith P, Jansen EC, Hyldegaard O. Cyanide intoxication as part of smoke inhalation--a review on diagnosis and treatment from the emergency perspective. Scand J Trauma Resusc Emerg Med. 2011 Mar 3;19:14. doi: 10.1186/1757-7241-19-14. PMID: 21371322; PMCID: PMC3058018.

Patofisiologi Keracunan Sianida

Artikel Terkait

  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.