Etiologi Keracunan Sianida
Etiologi dari keracunan sianida berasal dari paparan terhadap kebakaran, bahan industri, obat seperti sodium nitroprusside, atau makanan tertentu. Sianida bisa pula digunakan sebagai senjata kimia atau sengaja dikonsumsi sebagai upaya bunuh diri.[1,2]
Faktor Risiko
Faktor risiko dari keracunan siandia meliputi:
Kebakaran di Ruang Tertutup
Kebakaran di ruang tertutup dapat menyebabkan korban terekspos dengan sianida (CN) maupun karbon monoksida (CO). Sianida dalam bentuk gas, seperti hidrogen sianida (HCN), dilepas pada saat kebakaran di suhu 315 C atau 600 F.[17]
Produk plastik rumah tangga (melamine pada peralatan makan, acrylonitrile pada gelas plastik), bahan pakaian (wool dan sutra), dan polyurethane foam dalam bantal furnitur, akan mengeluarkan hidrogen sianida (HCN) ketika terbakar. Inhalasi sianida menyebabkan tanda dan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan rute lain.[1,2]
Bahan Industri
Bahan-bahan industri yang mengandung sianida, misalnya pada pertambangan, plastik, perhiasan, fotografi, agrikultur, electroplating dan polishing pertukaran logam.[2]
Natrium Nitroprusida
Obat natrium nitroprusida, ketika digunakan dalam dosis tinggi dan waktu yang lama, dapat mencapai kadar toksik sianida. Pasien dengan cadangan tiosulfat yang rendah (malnutrisi atau kondisi postoperatif), berisiko tinggi untuk mengalami keluhan meskipun mendapatkan nitroprusside dalam dosis terapi.[1]
Asap Rokok
Konsentrasi sianida dalam asap rokok diperkirakan sebesar 100–1.600 ppm.[10]
Suplemen
Mengkonsumsi suplemen yang mengandung sianida, misalnya amygdalin, yang ditemukan dalam buah pepaya, aprikot, daun semanggi (clover), dan kacang mentah. Amygdalin dapat dihidrolisis menjadi hidrogen sianida dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan keracunan[2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli