Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Syok Sepsis general_alomedika 2023-07-25T09:59:09+07:00 2023-07-25T09:59:09+07:00
Syok Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Syok Sepsis

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Patofisiologi syok sepsis melibatkan interaksi antara agen infeksius dan sistem imun pejamu (host) yang menyebabkan beraneka ragam manifestasi sepsis, termasuk syok. Patofisiologi sepsis terdiri dari inisiasi respon imun pejamu terhadap patogen dengan sistem imunitas bawaan (innate) dan mediator inflamasi, disregulasi hemostasis, dan disfungsi sel, jaringan, serta organ.

Respon Imun terhadap Patogen

Setelah patogen masuk pada pejamu, maka respon imun akan diawali dengan aktivasi sel imun innate, yang terdiri dari makrofag, monosit, neutrofil, dan sel natural killer (NK). Proses ini terjadi dengan peningkatan pathogen-associated molecular patterns (PAMP) seperti endotoksin bakteri pada reseptor sel.

Interaksi lain dapat berasal dari damage-associated molecular pattern (DAMP), yaitu molekul yang dilepaskan sel mati pejamu. Akibatnya, akan terjadi aktivasi sinyal transduksi intrasel, yang menyebabkan transkripsi dan pelepasan sitokin proinflamasi seperti TNF-α, IL-1, dan IL-6.

Sitokin proinflamasi akan menyebabkan aktivasi dan proliferasi leukosit, aktivasi sistem komplemen, upregulation dari molekul adhesi endotel, ekspresi kemokin, produksi tissue factor, dan induksi pembentukan reaktan fase akut. Sepsis adalah kondisi di mana respon imun terjadi berlebihan, sehingga sel dan jaringan pejamu mengalami kerusakan dan kematian.[1,5]

Disfungsi Hemostasis

Pada sepsis, dapat terjadi aktivasi kaskade koagulasi dan inflamasi. Interaksi kedua sistem ini dapat menyebabkan trombositopenia ringan hingga disseminated intravascular coagulation (DIC).

Penyebab hiperkoagulabilitas pada sepsis adalah pelepasan tissue factor dari sel endotel yang terganggu, monosit, dan sel polimorfonuklear (PMN). Tissue factor akan menyebabkan aktivasi kaskade koagulasi, yang mengaktivasi platelet, produksi thrombin, dan pembentukan bekuan platelet-fibrin. Kaskade koagulasi akan menyebabkan pembentukan mikrotrombus, yang mengakibatkan gangguan perfusi, hipoksia jaringan, dan disfungsi organ.

Selain aktivasi kaskade koagulasi yang berlebihan, terjadi juga depresi efek antikoagulan protein C dan antithrombin. Protein C diaktivasi oleh thrombomodulin, yang diaktivasi oleh thrombin. Protein C yang teraktivasi memiliki efek antikoagulasi dengan degradasi faktor Va dan VIIIa, bersama dengan protein S. Pada kondisi inflamasi sistemik berat, terjadi penurunan protein C, protein S, dan thrombomodulin.

Proses fibrinolisis juga terganggu pada sepsis. Peningkatan TNF-α dan IL-1β akan menyebabkan pelepasan tissue plasminogen activator dari sel endotel.  Peningkatan aktivasi plasmin akan menyebabkan tumpulnya fibrinolisis dan pembuangan fibrin akibat pelepasan plasminogen activator inhibitor type-1 (PAI-1).[1,5]

Disfungsi Sel, Jaringan, dan Organ

Disfungsi organ pada sepsis disebabkan oleh penurunan penghantaran dan penggunaan oksigen akibat hipoperfusi. Salah satu penyebabnya adalah kardiomiopati pada sepsis, yang kemungkinan disebabkan oleh sitokin TNF-α dan IL-1β, yang mengakibatkan depresi myosit dan fungsi mitokondrial.

Kardiomiopati septik terjadi secara akut dan reversibel. Penurunan ejeksi ventrikel kiri diikuti dengan tekanan pengisian ventrikel yang normal atau rendah, berbeda dengan syok kardiogenik.[1,5]

Syok Sepsis

Syok sepsis diakibatkan oleh kondisi dilatasi arteri dan vena akibat mediator inflamatori, diikuti penurunan venous return. Kebocoran cairan intravaskular ke interstitial juga terjadi karena gangguan fungsi barrier endotel.

Disfungsi endotel, vasodilatasi, dan peningkatan adhesi leukosit akan mengakibatkan akumulasi cairan pada rongga interstitial. Pada paru misalnya, dapat terjadi akumulasi cairan pada rongga interstitial dan alveolus, sehingga dapat terjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS). Ginjal mengalami penurunan perfusi, nekrosis tubular akut yang menyebabkan gagal ginjal akut.

Hepar akan mengalami supresi pembuangan bilirubin, yang menyebabkan kolestasis. Peningkatan permeabilitas mukosa pada traktus gastrointestinal juga menyebabkan translokasi bakteri dan autodigesti usus oleh enzim luminal.

Pada otak, terjadi gangguan sawar darah otak, sehingga sel inflamatorik, toksin, dan sitokin dapat masuk, mengakibatkan edema serebri, gangguan neurotransmitter, stres oksidatif, sehingga terjadi ensefalopati.

Glikolisis anaerob pada sel akan memproduksi asam laktat, disertai produksi reactive oxygen species (ROS) akibat respon inflamatorik, yang menyebabkan disfungsi mitokondria dan penurunan ATP. Glukoneogenesis yang meningkat menyebabkan kerusakan otot. Peningkatan resistensi insulin akan mengakibatkan kondisi hiperglikemia.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. SAGE Open Med. 2019;7:2050312119835043. Published 2019 Mar 21. doi:10.1177/2050312119835043
5. Hotchkiss RS, Moldawer LL, Opal SM, Reinhart K, Turnbull IR, Vincent JL. Sepsis and septic shock. Nat Rev Dis Primers. 2016;2:16045. Published 2016 Jun 30. doi:10.1038/nrdp.2016.45

Pendahuluan Syok Sepsis
Etiologi Syok Sepsis

Artikel Terkait

  • Penggunaan Hidrokortison Pada Syok Sepsis
    Penggunaan Hidrokortison Pada Syok Sepsis
  • Kortikosteroid pada Syok Sepsis: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
    Kortikosteroid pada Syok Sepsis: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
  • Pemberian Norepinephrine Secara Perifer Aman dan Efektif
    Pemberian Norepinephrine Secara Perifer Aman dan Efektif
Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 07 Agustus 2023, 15:05
Restriksi Cairan Intravena di ICU Pasien dengan Syok Sepsis - Telaah Jurnal Alomedik - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Volume cairan intravena pada syok sepsis di ICU sering menjadi pro dan kontra. Studi ini ingin melihat apakah restriksi cairan untuk pasien syok...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 21 September 2021, 08:36
Artikel SKP Alomedika - Steroid pada Syok Septik - Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter..Manfaat penggunaan steroid dalam tata laksana syok sepsis telah lama menjadi perdebatan. Pedoman Surviving Sepsis Campaign (SSC) 2016...
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2021, 21:31
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan syok sepsis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam dokter izin bertanya, apakah dapat menaikkan vascon dengan cepat, pasien dengan syok sepsis TD, 50/30 vascon berjalan 0,2 mcg/kbb, dpatkah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.