Prognosis Fetal Alcohol Syndrome
Prognosis fetal alcohol syndrome (FAS) bervariasi, tergantung berat ringannya kondisi. FAS merupakan kerusakan sistem saraf pusat janin yang permanen akibat ibu hamil mengonsumsi alkohol, sehingga anak dengan FAS akan membutuhkan bantuan seumur hidupnya. Namun, jika FAS yang didiagnosis dan diintervensi sejak dini maka anak akan memiliki luaran yang lebih baik.[1,4,8]
Komplikasi
FAS dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan, wajah dismorfik, dan disfungsi sistem saraf pusat. Retardasi pertumbuhan termasuk intrauterine growth restriction dan gagal mencapai pertumbuhan optimal. Sedangkan disfungsi sistem saraf pusat termasuk gangguan kognitif, kesulitan belajar, atau gangguan perilaku.[1-4]
Abnormalitas susunan saraf pusat yang sering terjadi antara lain retardasi mental ringan atau sedang, gangguan kognitif, keterlambatan perkembangan, iritabilitas, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan kejang. Masalah fungsional lainnya antara lain gangguan refraksi, gangguan pendengaran (tuli), abnormalitas skeletal, mikrosefalus, palatoskisis, penyakit jantung bawaan, maupun anomali ginjal.[3,4]
Prognosis
Prognosis bisa bervariasi tergantung berat ringannya kondisi. Anak dengan FAS sering membutuhkan pendidikan khusus dan bisa sulit bekerja atau tidak bekerja. Anak dengan FAS pada masa dewasanya dapat mengalami masalah kesehatan mental, sehingga seringkali tidak dapat hidup mandiri.[4,8]
Penderita FAS berisiko menjadi pelanggar hukum, memiliki perilaku seksual yang menyimpang, menghadapi kesulitan dengan pekerjaan, bahkan melakukan penyalahgunaan obat dan alkohol.[4,8]
Anak dengan FAS yang didiagnosis lebih dini dan mendapat intervensi dini sebelum usia 12 tahun memiliki luaran yang lebih baik, dan dapat mengurangi angka masuk penjara dan penyalahgunaan obat sebesar 2−4 kali lebih rendah.[1,4,8]