Etiologi Ikterus Neonatorum Fisiologis
Etiologi ikterus neonatorum fisiologis disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor yang berhubungan dengan maturitas fisiologis bayi baru lahir.
Peningkatan Produksi Bilirubin
Peningkatan produksi bilirubin pada periode perinatal terjadi karena semakin tingginya pemecahan eritrosit janin. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya waktu hidup eritrosit dan semakin meningkatnya massa eritrosit pada neonatus.[3]
Penurunan Kapasitas Ekskresi Hepar
Penurunan bilirubin clearance akibat defisiensi enzim uridine diphosphate glucuronyl transferase (UDPGT), yang pada bayi baru lahir memiliki aktivitas sekitar 1% dari liver orang dewasa, dan penurunan kapasitas ekskresi akibat rendahnya kadar ligandin dalam hepatosit, serta tingkat bakteri yang rendah di usus dikombinasikan dengan peningkatan hidrolisis bilirubin terkonjugasi meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Kadar bilirubin dapat meningkat hingga 18 mg/dl dalam 2 sampai 3 hari kehidupan (puncaknya antara hari ke 4 sampai hari ke 5) dan turun setelahnya.[3,9]
Keterlambatan produksi Air Susu Ibu (ASI) dan kelemahan isapan bayi menyebabkan penurunan asupan kalori, dehidrasi dan peningkatan sirkulasi enterohepatik bilirubin, sehingga menghasilkan peningkatan konsentrasi bilirubin menyebabkan hiperbilirubinemia.[3,11,12]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat menyebabkan ikterus neonatorum fisiologis diantaranya:
- Ras: Insiden lebih tinggi di Asia Timur, suku Indian Amerika, dan lebih rendah pada keturunan Afrika/Afrika Amerika.
- Geografi: Insiden lebih tinggi pada populasi bangsa Yunani yang tinggal di dataran tinggi Yunani dibandingkan dengan yang tinggal di luar Yunan
- Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari perempuan
- Berat badan lahir dan usia kehamilan: Insidensinya lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah
- Nutrisi: Kondisi dehidrasi yang disebabkan oleh pemberian ASI yang tidak adekuat, menyebabkan bilirubin clearance[3,10,11,13]