Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Ikterus Neonatorum Fisiologis general_alomedika 2024-11-20T11:24:31+07:00 2024-11-20T11:24:31+07:00
Ikterus Neonatorum Fisiologis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Ikterus Neonatorum Fisiologis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan ikterus neonatorum fisiologis mencakup pemberian nutrisi adekuat, fototerapi, dan paparan sinar matahari. Kondisi ini pada dasarnya akan sembuh dengan sendiri dan tidak memerlukan obat-obatan tertentu. Bayi perlu di follow up  untuk memastikan bahwa kadar bilirubin turun dan berat badan bayi sesuai. Hal ini terutama terjadi pada bayi yang diberi ASI.[5,20]

Nutrisi

Tingkatkan pemberian air susu ibu (ASI) sebanyak 8–12 kali per hari. Evaluasi perlekatan mulut bayi saat disusui. Jangan hentikan pemberian ASI meskipun bayi sedang dilakukan fototerapi. Ibu dapat memerah ASI dan memberikan pada petugas kesehatan yang ada di rumah sakit untuk diberikan kepada bayi. Jangan diberikan air putih, air gula, atau apapun lainnya sebelum ASI keluar karena akan mengurangi asupan ASI. Monitor kecukupan produksi ASI dengan melihat buang air kecil bayi paling sedikit 6–7 kali sehari dan buang air besar paling tidak 3–4 kali sehari.[2,25]

Fototerapi

Fototerapi adalah metode yang aman dan efektif untuk menurunkan atau mencegah peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi serum. Fototerapi pada ikterus neonatorum fisiologis diberikan pada:

  • Bayi dengan breastfeeding jaundice jika kadar bilirubin mencapai di atas 17 mg/dl.
  • Bayi memiliki faktor risiko hiperbilirubinemia fisiologis (>17 mg/dl), seperti polisitemia relatif, rentang hidup eritrosit lebih pendek (80 hari dibandingkan orang dewasa 120 hari), penurunan hepatic uptake dan proses konjugasi, serta peningkatan sirkulasi enterohepatik.

Perkembangan hiperbilirubinemia fisiologis selanjutnya disebut ikterus neonatorum patologis sehingga perlu dicari tahu etiologi yang mendasarinya.[4,5,20,21]

Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari langsung bisa efektif dalam mengobati hiperbilirubinemia. Sinar matahari selain manfaatnya juga memiliki masalah besar karena memiliki paparan sinar ultraviolet dalam jumlah besar yang dapat merusak kulit bayi. Selain itu, sinar matahari juga memiliki banyak sinar infra merah yang meningkatkan suhu kulit dan jika tidak tersedia peralatan pendingin yang cukup dapat menyebabkan masalah kulit. Untuk mengurangi masalah ini, filter khusus telah dibuat yang ditempatkan di atas kulit bayi dan mencegah radiasi UV-B dan UV-A.[22,23]

Slusher melakukan penelitian tentang Filtered Sunlight for Treatment of Neonatal Hyperbilirubinemia, pada bayi aterm dan late preterm dengan hasil bahwa filtered sunlight tidak kalah dengan fototerapi konvensional untuk pengobatan hiperbilirubinemia neonatal ringan hingga sedang.[24]

 

Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita

Referensi

2. Rulina Suradi dan Debby Letupeirissa. Air Susu Ibu dan Ikterus. 2013. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-ikterus
4. Debra H. Pan and Yolanda Rivas. Jaundice: Newborn to Age 2 Months. 2017. https://pedsinreview.aappublications.org/content/38/11/499
5. Daniel L. Preud’Homme. Neonatal Jaundice. 2012. https://gi.org/topics/neonatal-jaundice/
20. Meredith L. Porter, And Beth L. Dennis. Hyperbilirubinemia in the Term Newborn. 2002. https://www.aafp.org/afp/2002/0215/p599.html
21. Paul Woodgate and Luke Anthony Jardine. Neonatal jaundice: phototherapy. 2015. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4440981/.
22. Hamidreza Shirzadfar, Kowsar Sheikhi and Zahra Meschian. The epidemiologic study of neonatal jaundice, relation between jaundice and liver and alternative methods to cure jaundice. 2019. https://www.openaccessjournals.com/articles/the-epidemiologic-study-of-neonatal-jaundice-relation-between-jaundice-and-liver-and-alternative-methods-to-cure-jaundic.pdf
23. Tim Colbourn, Charles Mwansambo. Sunlight phototherapy for neonatal jaundice—time for its day in the sun?. 2018. https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S2214-109X%2818%2930396-6
24. Slusher TM, Olusanya BO, Vreman HJ, et al. Filtered Sunlight for Treatment of Neonatal Hyperbilirubinemia. 2015. https://www.researchgate.net/profile/Amir-Khan-27/publication/288817026_Filtered_Sunlight_for_Treatment_of_Neonatal_Hyperbilirubinemia_Public_Health_Viewpoint/links/5f731701458515b7cf5671cd/Filtered-Sunlight-for-Treatment-of-Neonatal-Hyperbilirubinemia-Public-Health-Viewpoint.pdf
25. American Preagnancy Assosiation. Breastfeeding and Jaundice. 2012. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice-71024/

Diagnosis Ikterus Neonatorum Fis...
Prognosis Ikterus Neonatorum Fis...

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
    Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
  • Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
    Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum
    Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 11:51
Bayi usia 36 hari masih tampak kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi , ada pasien bayi berusia 36 hari dengan keluhan wajah dan dada masih tampak kuning , keluhan lain - , bayi ASI , menyusu kuat...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:11
Bayi usia 3 hari dengan skor kramer derajat 1, apa wajib dirawat untuk fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Anak 3 hari dengan dengan kramer drajat 1, lahir normal pervaginam UK 38-39mgg BBL 2900gr. Mual (-) muntah (-), demam (-) , BAB...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.