Epidemiologi Inkompatibilitas Rhesus
Data epidemiologi mengenai inkompatibilitas rhesus (Rh) di Indonesia masih terbatas. Frekuensi Rh negatif di Asia dan Afrika dilaporkan sangat rendah, sehingga etnis Asia dan Afrika memiliki risiko yang rendah untuk mengalami inkompatibilitas rhesus. Di China, Indonesia, dan Jepang, populasi Rh negatif dilaporkan <1%. [13,15,16]
Global
Di Amerika Serikat, 15% populasi dilaporkan memiliki Rh negatif. Sensitisasi Rh dilaporkan terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran dari ibu dengan Rh negatif.
Di bagian barat daya Amerika, insidensi lebih tinggi 1,5 kali lipat dibandingkan rerata nasional. Walaupun begitu, hanya 17% ibu dengan rhesus negatif yang terpapar darah fetus rhesus positif dan membentuk antibodi Rh. [4]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi terkait inkompatibilitas rhesus di Indonesia.
Mortalitas
Infant yang mengalami inkompatibilitas rhesus dapat mengalami kondisi serius yang mengancam nyawa, disebut dengan erythroblastosis fetalis. Kondisi ini ditandai dengan anemia hemolitik dan ikterus yang berat.
Bentuk terberat dari erythroblastosis fetalis adalah hydrops fetalis yang ditandai dengan high output cardiac failure, edema, ascites, efusi perikardial, dan hematopoiesis ekstramedula. Bayi dengan hydrops fetalis umumnya sangat pucat dengan kadar hematokrit < 5. Bayi dengan hydrops fetalis sering kali mengalami kematian intrauterin dan stillbirth. [4]