Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Omfalokel general_alomedika 2022-11-08T14:20:00+07:00 2022-11-08T14:20:00+07:00
Omfalokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Omfalokel

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Omfalokel atau omphalocele adalah suatu kelainan kongenital pada dinding ventral abdomen, di mana usus dan visera mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen. Pada omfalokel, herniasi masih diselubungi oleh membran, yang terdiri dari lapisan dalam peritoneum dan lapisan luar amnion.[1,2]

Penyebab omfalokel hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa studi menduga bahwa defek tersebut disebabkan oleh kehamilan yang kekurangan asam folat, kekurangan salisilat, dan kondisi hipoksia. Beberapa faktor risiko yang diduga berperan adalah usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua, riwayat multiparitas, konsumsi alkohol di masa prenatal, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan selama kehamilan, seperti obat asma dan obat selective serotonin reuptake inhibitors.[1,2]

Omfalokel-min Openi, 2013.

Diagnosis omfalokel bisa ditegakkan sebelum bayi lahir, melalui pemeriksaan penunjang ultrasonografi (USG) di usia kehamilan 10-12 minggu dan peningkatan kadar alpha-fetoprotein pada ibu. Anamnesis dilakukan hanya untuk mencari faktor risiko, sedangkan pemeriksaan fisik pada bayi tentunya baru dapat dinilai dan dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan.[3]

Penatalaksanaan bayi dengan omfalokel terbagi menjadi empat tahap. Hal ini karena kondisi yang biasanya sudah diketahui sebelum bayi lahir, sehingga penatalaksanaan sifatnya bertahap. Penatalaksanaan dimulai sejak asuhan perinatal, kemudian pada saat kelahiran yakni resusitasi, manajemen neonatus, hingga tindakan operatif.[4]

Tujuan utama dilakukannya tindakan pembedahan atau operatif adalah untuk mengembalikan organ ke rongga abdomen agar mengurangi risiko kerusakan visera akibat trauma langsung atau peningkatan tekanan intraabdominal.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Rattan KN, Singh J, et al. Omphalocele: 15-years experience from a single center in developing country. J Clin Neonatol. 2018; 7(3): 125-129.
2. Marshall J, Salemi JL, et al. Prevalence, correlates, and outcomes of omphalocele in the United States, 1995-2005. Obstet Gynecol. 2015; 126(2): 284-93.
3. Zahouani T, Mendez MD. Omphalocele. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519010/
4. Mack AJ, Rogdo B. Giant omphalocele: current perspectives. Research and Reports in Neonatology. 2016;6:33-39. https://doi.org/10.2147/RRN.S82528

Patofisiologi Omfalokel
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.