Epidemiologi Pubertas Prekoks
Data epidemiologi pubertas prekoks menunjukkan prevalensi pubertas prekoks diperkirakan 1:5.000 hingga 1:10.000, dengan kecenderungan wanita lebih banyak daripada lelaki. Beberapa studi di luar negeri menyatakan kejadian pubertas prekoks bervariasi antara 5–23 per 10.000 anak perempuan dan 5–6 per 10.000 anak laki-laki.[2,4,6,8]
Global
Studi epidemiologi di Denmark menunjukkan 0,2% anak perempuan mengalami pubertas prekoks dengan berbagai varian. Pubertas prekoks pada laki–laki Denmark lebih kecil, yaitu 0,05%.
Studi di Spanyol menyebutkan kejadian pubertas prekoks sentral sekitar 0,02–1,07 kasus per 100.000 orang. Di Korea, kejadian pubertas prekoks sekitar 15,3 per 100.000 anak perempuan dan 0,6 per 100.000 anak laki–laki.[6-8]
Indonesia
Belum tersedia data epidemiologi nasional mengenai pubertas prekoks di Indonesia.
Mortalitas
Pubertas prekoks tidak menyebabkan kematian, tapi sering kali pubertas prekoks menimbulkan dampak buruk baik fisik maupun psikologis anak, serta tekanan psikis bagi keluarganya. Beberapa studi menemukan adanya gangguan perilaku di kemudian hari pada anak pubertas prekoks, seperti substance abuse disorder dan perilaku seks berganti–ganti pasangan.[4,11,12]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli