Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Respiratory Syncytial Virus annisa-meidina 2025-01-22T15:04:42+07:00 2025-01-22T15:04:42+07:00
Respiratory Syncytial Virus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Respiratory Syncytial Virus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Pencegahan utama infeksi respiratory syncytial virus atau RSV adalah dengan universal precaution, termasuk menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan.

Upaya pencegahan infeksi RSV lainnya adalah dengan mengonsumsi ASI, dan mengidentifikasi kelompok yang berisiko tinggi. Upaya pencegahan lainnya yaitu dengan pemberian imunisasi pasif (palivizumab atau nirsevimab), dan vaksinasi.[1,3]

Palivizumab

Palivizumab merupakan imunoprofilaksis pasif RSV, yang berfungsi sebagai antibodi untuk melawan integrasi atau penggabungan antara protein RSV dengan sel inang. Palivizumab diberikan per bulan selama musim terjadinya infeksi RSV. Namun, palivizumab belum tersedia di Indonesia.

Tujuan pemberian palivizumab adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi RSV berat dan mencegah komplikasi yang disebabkan oleh infeksi RSV. Dosis palivizumab yaitu 15 mg/kgBB IM per bulan.

Berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), pemberian profilaksis palivizumab dapat dipertimbangkan pada populasi:

  • Bayi usia kurang dari 1 tahun yang lahir saat usia gestasi <29 minggu
  • Bayi usia kurang dari 1 tahun yang lahir <32 minggu, yang menderita penyakit paru kronis, yaitu anak yang memerlukan suplai oksigen dengan FiO2 >21% selama 28 hari setelah lahir
  • Bayi usia kurang dari 1 tahun dengan penyakit jantung kongenital dengan gangguan hemodinamik yang signifikan
  • Bayi usia 1 tahun dengan kelainan kongenital pada saluran napas atau menderita gangguan neuromuskular
  • Anak usia 24 bulan atau kurang dengan kondisi imunokompromais
  • Anak usia 2 tahun yang sedang menjalani pengobatan penyakit paru kronis, seperti memerlukan oksigen, steroid, atau diuretik[1,2,16]

Nirsevimab

Nirsevimab merupakan antibodi monoklonal yang diberikan secara intramuskular sebanyak satu dosis, namun belum tersedia di Indonesia. Nirsevimab dapat memberikan proteksi paling tidak selama 5 bulan.

Nirsevimab diindikasikan untuk semua bayi usia < 8 bulan yang lahir pada saat atau memasuki musim dengan kasus RSV yang tinggi, terutama bila ibu tidak mendapatkan vaksinasi RSV selama kehamilan, atau status vaksinasi RSV ibu tidak diketahui, atau bayi lahir kurang dari 14 hari setelah pemberian vaksinasi RSV pada ibu.

Pemberian nirsevimab juga diindikasikan untuk bayi dan anak usia 8–19 bulan yang berisiko tinggi mengalami RSV berat, yang diberikan dalam waktu 6 bulan sebelum memasuki musim RSV yang kedua kali.

Bayi dan anak yang berisiko tinggi mengalami RSV berat antara lain termasuk bayi prematur dengan penyakit paru kronis, imunokompromais, fibrosis kistik, dan anak dengan ras Amerika-India dan Alaska.[8,17,18]

Vaksin

Terdapat dua jenis vaksin RSV yang telah disetujui penggunaannya oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan pada orang dewasa di Amerika Serikat.

Vaksin ini antara lain RSVPreF3 (Arexvy) dan RSVpreF (Abrysvo) yang mengandung bagian virus RSV. Vaksin RSV diberikan sebanyak satu kali secara intramuskular.

Rekomendasi pemberian vaksin RSV:

  • Lansia berusia 60 tahun atau lebih, terutama bila terdapat kondisi imunodefisiensi, memiliki penyakit kronis, dan tinggal di panti jompo
  • Wanita hamil, diberikan saat usia gestasi 32–36 minggu untuk mencegah RSV berat pada bayi usia < 6 bulan[17,19]

Referensi

1. Jain H, Schweitzer JW, Justice NA. Respiratory Syncytial Virus Infection in Children. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459215/
2. Roberts, I. Nelson’s textbook of pediatrics 20th ed by R. Kliegman, B. Stanton, J. St. Geme, N. Schor (eds). Pediatr Radiol 47, 1364–1365. 2017. https://doi.org/10.1007/s00247-017-3907-9
3. Perk Y, Özdil M. Respiratory syncytial virüs infections in neonates and infants. Turk Pediatri Ars. 2018 Jun 1;53(2):63-70. doi: 10.5152/TurkPediatriArs.2018.6939. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6089794/
8. Center for Disease Control and Prevention. Respiratory Syncytial Virus Infection (RSV) for Healthcare Providers. 2023. https://www.cdc.gov/rsv/clinical/index.html
16. Caserta MT, O’Leary ST, Munoz FM, Ralston SL. Palivizumab Prophylaxis in Infants and Young Children at Increased Risk of Hospitalization for Respiratory Syncytial Virus Infection. American Academy of Pediatrics. 2023;152(1). https://publications.aap.org/pediatrics/article/152/1/e2023061803/192153/Palivizumab-Prophylaxis-in-Infants-and-Young?autologincheck=redirected
17. Respiratory Syncytial Virus (RSV) Vaccines and Therapeutics. American Academy of Family Physicians. 2023. https://www.aafp.org/family-physician/patient-care/prevention-wellness/immunizations-vaccines/disease-pop-immunization/rsv-vaccine.html
18. American Academy of Pediatrics. 2023. American Academy of Pediatrics Recommends Medication to Prevent RSV be Given to All Infants and Urges Equitable Access. https://www.aap.org/en/news-room/news-releases/aap/2023/american-academy-of-pediatrics-recommends-medication-to-prevent-rsv-be-given-to-all-infants-and-urges-equitable-access/
19. Centers for Disease Control and Prevention. 2023. Respiratory Syncytial Virus. https://www.cdc.gov/rsv/about/prevention.html

Prognosis Respiratory Syncytial ...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.