Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Respiratory Syncytial Virus annisa-meidina 2023-12-08T09:31:02+07:00 2023-12-08T09:31:02+07:00
Respiratory Syncytial Virus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Respiratory Syncytial Virus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kasus infeksi respiratory syncytial virus atau RSV bersifat simtomatik. Pemberian oksigen diberikan pada pasien dengan hipoksia.[1,2]

Pasien dengan distress napas berat hingga gagal napas memerlukan penggunaan alat ventilasi seperti high flow nasal cannula, continuous positive airway pressure (CPAP), intubasi, hingga penggunaan ventilasi mekanik.[1,2]

Ribavirin

Ribavirin merupakan antivirus yang diketahui dapat digunakan untuk melawan infeksi RSV. Namun, penggunaan ribavirin hingga kini tidak direkomendasikan secara rutin karena biaya yang tinggi. Selain itu, hal ini dikarenakan efikasi, potensi toksisitas, mortalitas, lama penggunaan ventilasi mekanik, dan lama rawat inap akibat penggunaan ribavirin yang masih kontroversial sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan secara rutin.[1,4]

Lain-Lain

Pemberian antibiotik tidak diperlukan kecuali terdapat ko-infeksi dengan bakteri, karena pemakaian antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi obat. Terapi lain seperti epinefrin, bronkodilator seperti β-2 agonis, nebulisasi hipertonik salin, epinefrin, atau aerosolized saline diketahui tidak memberikan manfaat bagi pasien. Pemberian antagonis reseptor leukotriene (montelukast) dapat memberikan manfaat pada kasus mengi persisten yang terjadi setelah infeksi bronkiolitis.[1,3]

Indikasi rawat inap untuk pasien dengan infeksi RSV antara lain pasien yang berisiko tinggi mengalami sakit sedang sampai berat, pasien dengan dehidrasi yang memerlukan suplementasi cairan, defisiensi nutrisi berat, saturasi oksigen <92% pada suhu ruang, pasien dengan distress pernapasan berat yang memerlukan bantuan pernapasan, dan riwayat apnea.[1,3]

Bronkiolitis:

Pertimbangan utama untuk anak-anak dengan bronkiolitis akibat RSV adalah apakah takipnea mempengaruhi pemberian nutrisi. Jika anak tidak mampu menyusu, maka ia berisiko mengalami dehidrasi. Penatalaksanaannya adalah dengan oksigen tambahan dan jika diperlukan pemberian nutrisi melalui nasogastric tube (NGT) atau cairan intravena.[1,2]

Antipiretik seperti ibuprofen dan parasetamol dapat diberikan. Kortikosteroid hanya diberikan pada kasus pasien yang disertai dengan asma. Bronkodilator seperti salbutamol tidak dianjurkan untuk bronkiolitis.[1,2]

Referensi

1. Jain H, Schweitzer JW, Justice NA. Respiratory Syncytial Virus Infection in Children. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459215/
2. Roberts, I. Nelson’s textbook of pediatrics 20th ed by R. Kliegman, B. Stanton, J. St. Geme, N. Schor (eds). Pediatr Radiol 47, 1364–1365. 2017. https://doi.org/10.1007/s00247-017-3907-9
3. Perk Y, Özdil M. Respiratory syncytial virüs infections in neonates and infants. Turk Pediatri Ars. 2018 Jun 1;53(2):63-70. doi: 10.5152/TurkPediatriArs.2018.6939. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6089794/
4. Krilov LR, Roberts NJ. Respiratory Syncytial Virus (RSV) Update. Viruses. 2022;14. https://www.mdpi.com/1999-4915/14/10/2110

Diagnosis Respiratory Syncytial ...
Prognosis Respiratory Syncytial ...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.