Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Respiratory Syncytial Virus annisa-meidina 2023-12-08T09:26:18+07:00 2023-12-08T09:26:18+07:00
Respiratory Syncytial Virus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Respiratory Syncytial Virus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Etiologi respiratory syncytial virus atau RSV adalah virus RNA, untai tunggal, beramplop, dan tidak bersegmen. Virus ini termasuk dalam famili Paramyxoviridae, dan genus Pneumovirus. Terdapat dua strain RSV yaitu strain A dan B, yang dibedakan berdasarkan variabilitas genetik dan antigenik pada struktur glikoprotein permukaan.

Terdapat dua jenis glikoprotein permukaan pada RSV, yaitu glikoprotein G dan glikoprotein F. Glikoprotein G berfungsi sebagai protein pelekatan yang berinteraksi dengan sel inang, sementara glikoprotein F berfungsi sebagai protein untuk fusi dengan membran plasma sel.[1–3,6]

Glikoprotein G merupakan target bagi antibodi tubuh dan sangat bervariasi. Variabilitas yang tinggi ini berkontribusi terhadap potensi terjadinya wabah infeksi RSV setiap tahun. Infeksi RSV strain A lebih sering terjadi dan memiliki tingkat transmisi yang sangat tinggi.[1–3,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko infeksi RSV antara lain pada tempat yang memiliki risiko tinggi pajanan seperti tempat penitipan anak atau daycare. Risiko infeksi mencapai 100% pada anak yang belum pernah terinfeksi sebelumnya, dan 60–80% pada anak yang pernah terinfeksi sebelumnya. Selain itu, bronkiolitis dan pneumonia yang disebabkan oleh infeksi RSV lebih banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, dengan rasio 1,5 : 1.

Faktor risiko lain adalah terdapat lebih dari satu saudara di rumah, ras putih, tinggal di daerah pedesaan, ibu merokok, dan tingkat pendidikan ibu yang rendah. Faktor risiko medis antara lain bila menderita penyakit paru kronis pada bayi prematur, penyakit jantung kongenital, imunodefisiensi, dan pada bayi prematur.[1,2]

Studi kohort di Indonesia oleh Crow et al pada tahun 2021 pada anak usia kurang dari lima tahun mendapatkan faktor risiko bermakna yang berperan terhadap terjadinya infeksi saluran pernapasan bawah akibat RSV. Faktor risiko tersebut antara lain status sosioekonomi yang rendah, kualitas udara lingkungan yang buruk (penggunaan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak), dan pajanan terhadap hewan seperti ayam dan kelinci.

Penggunaan minyak tanah dapat menghasilkan zat polutan yang berbahaya bagi tubuh seperti karbon monoksida dan polycyclic aromatic hydrocarbon. Memelihara hewan seperti ayam dan kelinci menyebabkan paparan terhadap debu organik sehingga dapat mencetuskan respon inflamasi pada saluran pernapasan bawah.[7]

Selain faktor-faktor yang dapat meningkatkan potensi terjadinya infeksi RSV, terdapat pula faktor proteksi seperti pemberian air susu ibu (ASI) dan kehadiran imunoglobulin G (IgG) maternal yang diteruskan kepada anak melalui transfer transplasental. Imunoglobulin G dapat memberikan proteksi terutama pada periode awal kehidupan anak, sekitar 4–6 minggu pertama.[2]

Pada orang dewasa, infeksi RSV berat berisiko tinggi terjadi pada kelompok lansia dengan penyakit kronis seperti PPOK, asma, gangguan kardiovaskular, gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, gangguan neurologi, gangguan ginjal, gangguan hepar, gangguan hematologi, dan gangguan imun.[2,8]

Referensi

1. Jain H, Schweitzer JW, Justice NA. Respiratory Syncytial Virus Infection in Children. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459215/
2. Roberts, I. Nelson’s textbook of pediatrics 20th ed by R. Kliegman, B. Stanton, J. St. Geme, N. Schor (eds). Pediatr Radiol 47, 1364–1365. 2017. https://doi.org/10.1007/s00247-017-3907-9
3. Perk Y, Özdil M. Respiratory syncytial virüs infections in neonates and infants. Turk Pediatri Ars. 2018 Jun 1;53(2):63-70. doi: 10.5152/TurkPediatriArs.2018.6939. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6089794/
6. de-Paris F, Beck C, Nunes L de S, Machado ABMP, Paiva RM, Menezes D de S, et al. Evaluation of Respiratory Syncytial Virus Group A and B Genotypes among Nosocomial and Community Acquired Pediatric Infections in Southern Brazil. Virol J. 2014;11(36). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3996061/
7. Crow R, Mutyara K, Agustian D, Kartasasmita CB, Simoes EAF. Risk Factors for Respiratory Syncytial Virus Lower Respiratory Tract Infections: Evidence from an Indonesian Cohort. Viruses. 2021;13(2). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7924644/
8. Center for Disease Control and Prevention. Respiratory Syncytial Virus Infection (RSV) for Healthcare Providers. 2023. https://www.cdc.gov/rsv/clinical/index.html

Patofisiologi Respiratory Syncyt...
Epidemiologi Respiratory Syncyti...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.