Epidemiologi Respiratory Syncytial Virus
Respiratory syncytial virus atau RSV dapat menginfeksi semua usia, namun paling sering mengenai anak berusia kurang dari dua tahun. Kasus infeksi RSV terutama ditemukan paling tinggi pada musim hujan di negara yang beriklim tropis dan subtropis, dan pada musim dingin di negara yang beriklim sedang.
Global
Infeksi RSV sebagian besar (90%) menginfeksi anak berusia kurang dari dua tahun. Infeksi pada anak usia kurang dari satu tahun seringkali menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bawah, dan sebanyak 40% bermanifestasi sebagai bronkiolitis. Persentase kasus reinfeksi sebesar 10–20% kasus.[1,2]
Secara global, infeksi RSV menyebabkan kurang lebih 30–33 juta kasus infeksi saluran pernapasan akut pada anak, dengan tingkat rawat inap sebesar tiga sampai enam juta kasus.[1,9]
Epidemiologi infeksi RSV bergantung pada musim. Pada daerah beriklim sedang, kasus infeksi mencapai puncak pada musim dingin. Pada daerah beriklim tropis dan subtropis, infeksi mencapai puncak pada musim hujan.[1,9]
Pada kelompok anak, infeksi RSV yang lebih berat yang umumnya bermanifestasi sebagai bronkiolitis atau pneumonia ditemukan pada kelompok anak yang lahir prematur, memiliki penyakit jantung kongenital, penyakit paru kronis, gangguan neurologis, dan imunodefisiensi.
Sementara itu, pada kelompok orang dewasa, infeksi RSV yang lebih berat yang umumnya bermanifestasi sebagai pneumonia atau bronkitis lebih banyak ditemukan pada kelompok lansia (usia lebih dari 65 tahun) atau memiliki penyakit kronis.[9]
Indonesia
Data prevalensi infeksi RSV di Indonesia tidak begitu banyak. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan, prevalensi kasus infeksi saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh RSV pada anak usia kurang dari lima tahun yaitu sebesar 34 per 1000 anak, dan kasus infeksi saluran pernapasan bawah yang berat sebesar 10 per 1000 anak.
Studi lain pada tahun 2011 pada anak kurang dari lima tahun, mendapatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh RSV sebesar 20% dengan insiden lebih tinggi pada daerah pedesaan (57 kasus per 1.000 anak) bila dibandingkan daerah perkotaan (38 kasus per 1.000 anak).[10,11]
Mortalitas
Secara global, tingkat mortalitas akibat infeksi RSV pada anak berkisar antara 100.000 hingga 150.000 kasus per tahunnya. Tingkat mortalitas rendah pada negara maju. Faktor yang meningkatkan risiko mortalitas antara lain bayi prematur, atau bayi dengan kondisi penyerta seperti memiliki penyakit paru, kardiovaskular, neuromuskular, dan gangguan imunologi.[1,2,9]