Patofisiologi Abses Periapikal
Patofisiologi abses periapikal dimulai oleh infeksi bakteri di dalam pulpa gigi, yaitu jaringan lunak gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah, kemudian menyebar ke jaringan yang berada di sekitar gigi.[3,5-7]
Infeksi Gigi
Infeksi yang berkaitan dengan abses periapikal umumnya dimulai dengan adanya kerusakan gigi, seperti karies, nekrosis pulpa, hingga trauma dental. Bakteri dapat masuk ke dalam pulpa gigi melalui jejas yang terjadi pada enamel dan dentin.[3,5-7]
Pulpitis
Setelah menginvasi pulpa, bakteri ini akan berkembang biak di dalamnya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya inflamasi pulpa gigi, yang disebut sebagai pulpitis, yang dapat menyebabkan nyeri hebat pada gigi yang terinfeksi. Selama inflamasi ini, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengirimkan leukosit ke area tersebut untuk melawan infeksi.[3,5-7]
Penyebaran Infeksi
Jika infeksi tidak dapat dinetralisir, bakteri akan menyebar melalui foramen apikal ke jaringan di sekitarnya, termasuk tulang alveolar, jaringan periodontal, ligamen periodontal, dan gingiva. Ini merupakan tahap awal dalam pembentukan abses periapikal.[3,5-7]
Pembentukan Pus
Leukosit yang datang untuk melawan infeksi berusaha untuk menetralisir invasi bakteri. Proses ini akan menyebabkan inflamasi lanjutan. Sel imun, bersama dengan bakteri yang mati dan jaringan yang rusak, akan membentuk pus di sekitar akar gigi yang terinfeksi.[3,5-7]
Pembengkakan dan Nyeri
Pembentukan pus dan inflamasi yang lebih lanjut dapat menyebabkan pembengkakan di area sekitar gigi tersebut. Ini dapat menekan saraf-saraf yang berada di sekitarnya dan membuat sangat nyeri serta peningkatan sensitivitas terhadap suhu dan tekanan.[3,5-7]