Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur Gigi
Edukasi fraktur gigi perlu mencakup pertolongan pertama yang bisa diupayakan pasien. Kompres dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan sebelum gigi dapat menjalani perawatan.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien meliputi edukasi pertolongan pertama fraktur gigi dan edukasi pasca perawatan untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan kepatuhan terhadap kontrol perawatan. Pada pasien dengan fraktur gigi anterior, terutama remaja, masalah estetika akan menjadi perhatian. Sampaikan pada pasien bahwa perawatan, misalnya veneer gigi, dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Edukasi Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama pada fraktur gigi meliputi kontrol perdarahan dan kontrol rasa nyeri. Minta pasien memberikan kompres dingin apabila perawatan gigi tidak dapat segera dilakukan.
Jika memungkinkan, gigi atau bagian gigi yang fraktur dapat dibersihkan dan disimpan dalam cairan salin normal atau susu. Kemudian, segera bawa gigi tersebut ke dokter gigi untuk mengetahui kemungkinan penempatan kembali gigi dan bagian gigi dalam rongga mulut.
Edukasi Pasca Perawatan
Setelah dilakukan perawatan, minta pasien agar tetap menjaga kebersihkan rongga mulut, terutama daerah sekitar fraktur. Pasien harus diberikan edukasi untuk melakukan kontrol plak agar tidak mengganggu proses penyembuhan, terutama pada fraktur yang melibatkan akar gigi. Berkumur dengan agen antibakteri seperti chlorhexidine gluconate 0,12% dapat dilakukan secara berkala setiap 1-3 hari.
Kunjungan follow up diperlukan untuk menilai apakah ada komplikasi, seperti nekrosis pulpa dan kelainan jaringan sekitar gigi lainnya. Sampaikan pada pasien untuk melakukan kontrol sesuai anjuran dokter.[2,4,14]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan pengendalian fraktur gigi fokus kepada pencegahan terjadinya cedera atau trauma, terutama pada bagian kepala. Pada kegiatan yang mempunyai risiko cedera, seperti olahraga, dapat dianjurkan untuk menggunakan mouthgouards untuk mencegah cedera pada gigi dan rongga mulut.
Sampaikan pada pasien untuk tidak mengunyah benda keras, seperti es, permen keras, biji popcorn, atau pulpen. Waspadai suhu ekstrem antara makanan dan minuman. Jangan menggunakan gigi untuk memotong barang atau membuka kantong plastik. Pasien yang mengalami bruxism perlu berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengendalikan kebiasaan malfungsional tersebut.[2,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan