Diagnosis Gingivitis
Diagnosis gingivitis dapat ditegakan jika ditemukan inflamasi gingiva tanpa kehilangan perlekatan secara klinis. Inflamasi pada gingivitis terbatas pada jaringan lunak periodontal.[1,14]
Anamnesis
Pasien yang menderita gingivitis dapat mengeluhkan gusi yang berwarna kemerahan dan mudah berdarah. Selain itu, juga bisa terdapat pembesaran atau pembengkakan pada tepi gusi.
Gingivitis akut dengan awitan yang cepat dapat terasa nyeri, namun lebih ringan dan memiliki durasi inflamasi lebih singkat. Gingivitis akut bisa menyebabkan bau mulut dan rasa seperti metal.
Gingivitis kronis yang berkembang secara lambat dengan durasi lama biasanya tidak terasa nyeri, kecuali jika terdapat komplikasi. Pasien umumnya datang karena menyadari adanya perdarahan saat menyikat gigi atau makan.[1,14,15]
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda gingivitis dapat dilihat dari inspeksi visual. Gingiva sehat memiliki ciri berikut:
- Warna merah muda, merah salmon, atau merah koral
- Kontur berlekuk atau berkerut-kerut seperti kulit jeruk dan licin
- Konsistensi kenyal
- Melekat pada struktur di bawahnya, gigi, dan tulang alveolar
- Tidak mudah berdarah, tidak edema, dan tidak ada eksudat
Gingiva yang mengalami gingivitis akan menunjukan karakteristik di luar tanda gingiva sehat, seperti adanya perubahan warna, kontur, dan konsistensi. Berikut beberapa temuan klinis yang bisa tampak pada gingivitis:
- Warna kemerahan, sering kali pada margin gingiva
- Kontur membulat terutama pada bagian interdental papilla (bulbous papillae)
- Konsistensi atau tekstur edematosa dengan hilangnya stippling
- Gingiva juga mengalami perdarahan pada probing ringan atau bahkan perdarahan saat dilakukan usapan pada bagian margin gingiva[1,14,15]
Derajat Inflamasi Gingiva
Derajat inflamasi gingival dapat dibagi berdasarkan Gingival Index (GI), yaitu:
- 0: Gingiva normal
- 1: Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna dan edema, tidak ada perdarahan pada probing
- 2: Inflamasi sedang, gingiva kemerahan, edema, dan permukaan menjadi licin, disertai perdarahan pada probing
- 3: Inflamasi berat, gingiva kemerahan dan edema yang jelas, terkadang disertai ulserasi, serta ada kecenderungan perdarahan spontan[1,14,15]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari gingivitis adalah periodontitis. Secara klinis, keduanya mempunyai tanda-tanda yang sama seperti perubahan warna, kontur, konsistensi atau tekstur gingiva, dan perdarahan gingiva pada probing.
Gingivitis dan periodontitis dapat dibedakan dengan pemeriksaan radiografi dan histologi, kecuali jika terdapat kerusakan tulang alveolar yang jelas dan menyebabkan mobilitas gigi yang terlihat secara klinis.[1,14,15]
Pemeriksaan Penunjang
Gingivitis merupakan inflamasi jaringan lunak, sehingga pemeriksaan radiografi tidak membantu untuk mengevaluasi secara langsung. Pemeriksaan radiografi dapat dilakukan untuk melihat kalkulus subgingiva, serta mengevaluasi apakah terdapat kerusakan pada tulang yang menunjukan inflamasi telah berkembang menjadi periodontitis.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja