Etiologi Kanker Rongga Mulut
Etiologi kanker rongga mulut meliputi konsumsi rokok, alkohol, faktor genetik, paparan sinar matahari yang berat, infeksi HPV (Human Papilloma Virus), menginang (betel nut chewing), dan transplantasi stem sel. Kanker rongga mulut juga berkaitan dengan lesi pre-kanker seperti leukoplakia, eritroplakia, lichen planus, dan actinic cheilitis.
Meski demikian, dilaporkan dalam sebuah penelitian bahwa penggunaan tembakau, misalnya merokok atau menginang, menjadi penyebab terbesar kanker rongga mulut dengan persentase sebesar 75%.[8-11]
Tembakau
Penggunaan produk tembakau secara rutin akan menyebabkan iritasi pada mukosa oral. Iritasi ini lama kelamaan akan menginisiasi terjadinya kanker. Namun, secara kandungan zat, rokok diketahui memiliki sekitar 60 zat karsinogenik di dalamnya, dimana saat berkontak dengan mukosa, dapat merusak DNA (cDNA) dan menyebabkan terjadinya mutasi genetik.
Perokok memiliki kemungkinan mengalami kanker rongga mulut 6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok.[8-11]
Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol juga dianggap memiliki kaitan yang erat dengan kejadian kanker rongga mulut. Sama seperti penggunaan produk tembakau, konsumsi alkohol juga memiliki tingkat iritatif jaringan yang cukup tinggi sehingga dapat memicu kanker. Selain itu, alkohol itu sendiri juga merupakan zat karsinogenik yang dapat merusak struktur DNA secara langsung.[8-11]
Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar matahari yang parah, terutama saat muda, juga dianggap dapat meningkatkan risiko terkena lesi pre-kanker actinic cheilitis. Lesi ini dapat berkembang menjadi kanker bibir jika tidak dilakukan perawatan dengan komprehensif.[8-11]
Infeksi HPV
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) kerap diasosiasikan dengan kanker rongga mulut. Strain HPV tertentu merupakan salah satu faktor etiologi karsinoma sel skuamosa oral. Dewasa ini diketahui bahwa strain tersebut adalah HPV tipe 16 dan 18.[8-11]
Faktor Risiko
Faktor yang meningkatkan risiko kanker rongga mulut adalah kondisi sosioekonomi di bawah garis kemiskinan. Selain itu, kanker rongga mulut lebih sering ditemukan pada orang kulit hitam. Kanker rongga mulut juga lebih sering ditemui pada pria dibanding wanita dengan perbandingan 6:1.
Dari segi usia, dilaporkan semakin meningkatnya usia maka risiko terkena kanker rongga mulut juga akan meningkat. Usia yang paling rawan terkena kanker rongga mulut adalah di atas 55 tahun. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, terdapat lebih banyak pria muda yang terkena kanker rongga mulut karena kebiasaan seks bebas, sehingga tertular HPV dan berkembang menjadi kanker rongga mulut.[9,12,13]