Etiologi Hiponatremia
Etiologi hiponatremia tergantung patofisiologi tonisitas cairan ekstraseluler (CES). Hiponatremia diklasifikasikan menjadi hipertonik, isotonik, dan hipotonik. Sedangkan hiponatremia hipotonik dibedakan menjadi hipovolemik, euvolemik, atau hipervolemik.[1,5]
Etiologi Hiponatremia Hipertonik
Hiponatremia hipertonik terjadi saat serum sodium/natrium turun dengan tingkat osmolalitas yang tinggi (>295 mOsm/kg H2O). Penyebabnya adalah penggunaan infus manitol intravena dan penggunaan radiokontras intravena.[1,5]
Etiologi Hiponatremia Isotonik
Hiponatremia Isotonik terjadi saat konsentrasi serum sodium/natrium turun dengan tingkat osmolalitas normal (280‒295 mOsm/kg H2O). Penyebab di antaranya transurethral resection of the prostate (TURP) dan pseudohiponatremia dengan gambaran klinis penyakit pankreatitis, ketoasidosis diabetik, jaundice obstruktif, dan kriteria CRAB (calcium elevation, renal insufficiency, anemia, bone abnormalities) yang terdapat dalam multiple myeloma.[1,5]
Etiologi Hiponatremia Hipotonik
Hiponatremia hipotonik terjadi saat konsentrasi serum sodium/natrium turun dengan tingkat osmolalitas yang juga turun (<280 mOsm/kg H2O). Hiponatremia hipotonik sangat dipengaruhi oleh volume, oleh sebab itu dibedakan menjadi hipovolemik, euvolemik, dan hipervolemik. Penyebab dari hiponatremia hipotonik dapat berasal dari renal dan ekstrarenal.[1,5,12,13]
Tabel 2. Penyebab Hiponatremia Hipotonik Berdasarkan Status Volume
Faktor Risiko
Faktor risiko hiponatremia di antaranya:
- Usia: \bayi prematur atau lanjut usia.
- Penyakit komorbid: kondisi yang menurunkan ekskresi total body water, seperti penyakit ginjal, SIADH, atau gagal jantung. Komorbid lain adalah diabetes melitus, hipertensi, penyakit koroner, gagal ginjal kronis, penyakit hati kronis, penyakit paru obstruksi kronik, dan benign prostatic hypertrophy
- Konsumsi obat-obatan:misalnya obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat (ekstasi), diuretik, serta obat analog dan pelepas vasopresin
- Aktivitas fisik yang intensif: orang yang minum terlalu banyak air, saat mengikuti aktivitas jarak jauh dengan intensitas tinggi, berisiko tinggi mengalami hiponatremia. Aktivitas fisik yang intensif contohnya mengikuti marathon, ultra marathon, atau triathlon[1,12-14]