Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Pyelonephritis general_alomedika 2022-10-07T10:57:25+07:00 2022-10-07T10:57:25+07:00
Pyelonephritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Pyelonephritis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Diagnosis pyelonephritis atau pielonefritis ditegakkan berdasarkan keluhan sistemik seperti demam, mual, dan muntah, keluhan saluran kemih seperti dysuria, urgensi, dan peningkatan frekuensi, keluhan flank pain, serta dikonfirmasi melalui pemeriksaan urinalisis dan kultur urine.

Anamnesis

Anamnesis yang perlu ditanyakan pada pyelonephritis adalah:

  • Karakteristik nyeri: umumnya nyeri pada pinggang yang bersifat tumpul (flank pain)

  • Keluhan urologi: hematuria, poliuria, urine yang berbau, sindrom saluran kemih bawah / lower urinary tract syndrome (misalnya dysuria, urgensi, frekuensi buang air kecil meningkat)

  • Keluhan lain: demam, menggigil, malaise, anoreksia, dan mual-muntah

Pada geriatri, pyelonephritis dapat menyebabkan perubahan status mental.

Infant biasanya mengalami kesulitan makan, penurunan berat badan, gagal tumbuh, atau mengalami hematuria ataupun urine yang berbau. Pyelonephritis harus dimasukkan dalam diagnosis banding pada anak usia 2 tahun ke bawah yang mengalami demam. [1,3,7,8]

Riwayat batu ginjal, infeksi saluran kemih bagian bawah, status imunitas, penyakit komorbid, perlu ditanyakan untuk menilai faktor risiko terjadinya pyelonephritis. [3]  

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya gangguan pada tanda-tanda vital, seperti demam, takipnea, dan takikardia. Pemeriksaan tekanan darah penting untuk dilakukan jika pasien dicurigai mengalami syok akibat komplikasi pyelonephritis.

Pada pemeriksaan fisik daerah punggung dapat ditemukan adanya nyeri ketok pada sudut kostovertebra. Karakteristik nyeri ketok kostovertebra ini dapat bervariasi, baik dari lokasi maupun sifat nyerinya. Lokasi nyeri ketok dapat bilateral atau unilateral serta sifat nyerinya dapat menjalar, tajam, atau tumpul.

Pada pemeriksaan fisik abdomen, dapat ditemukan nyeri pada daerah suprapubik. Pada pasien laki-laki, dapat dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk melihat apakah ada tanda-tanda prostatitis. [3,7,8]  

Diagnosis Banding

Kondisi abdomen akut seperti pyelonephritis, dapat disebabkan oleh berbagai penyebab:

  • Penyebab gastrointestinal seperti appendicitis dan pankreatitis

  • Penyebab genitourinaria seperti ruptur kista ovarium dan torsio adneksa
  • Penyebab vaskular seperti ruptur aneurisma arteri viseral
  • Penyebab pulmonologi seperti emboli paru dan pneumonia

  • Penyebab lainnya, seperti penyakit sel sabit atau perdarahan intraperitoneal

Diagnosis banding yang sangat banyak dari kondisi abdomen akut, serta hasil pemeriksaan fisik yang bervariasi membuat dokter harus memikirkan diagnosis banding yang cukup luas sebelum pyelonephritis terkonfirmasi oleh hasil urinalisis dan kultur urine.

Diagnosis banding yang umum dari pyelonephritis adalah sebagai berikut:

Kehamilan Ektopik

Pada wanita usia reproduktif, kehamilan ektopik merupakan diagnosis banding kondisi abdomen akut yang harus disingkirkan. Pastikan pemeriksaan kehamilan dilakukan pada wanita usia reproduktif yang datang dengan kondisi abdomen akut. [3]

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul merupakan gangguan inflamasi pada traktus genitalia perempuan yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah yang bersifat tumpul, kram, dan menetap. Dapat ditemukan adanya keputihan atau vaginal discharge, perdarahan vagina post koitus, dan juga dapat disertai dengan adanya demam. [3]

Appendicitis

Appendicitis ditandai dengan riwayat anoreksia dan nyeri periumbilikus yang kemudian berpindah ke abdomen bawah kanan. Gejala disertai dengan adanya mual, muntah, dan demam. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik McBurney.[3]

Kolesistitis

Kolesistitis merupakan peradangan yang terjadi pada kantong empedu. Biasanya gejalanya adalah nyeri akut pada perut kanan yang memberat saat menarik napas panjang, mual, muntah, demam, dan mata serta kulit dapat menjadi kuning (ikterik).[3]

Pemeriksaan Penunjang

Konfirmasi diagnosis pyelonephritis harus dilakukan menggunakan pemeriksaan penunjang urinalisis dan kultur urine. Pemeriksaan penunjang lainnya seperti CT Scan dan Ultrasonografi bermanfaat untuk menentukan komplikasi dari pyelonephritis.

Urinalisis dan Kultur Urine

Urinalisis dan kultur urine diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis pyelonephritis. Pada urinalisis yang dilakukan dengan metode urine pancar tengah, biasanya ditemukan dengan leukosit esterase dan/atau nitrit positif, peningkatan leukosit, adanya bakteri dan darah di urine. Diagnosis ditegakkan apabila kultur urine menunjukkan adanya 10.000 Colony-forming Units (CFU)/mm3. Pada laki-laki dan wanita hamil diagnosis pyelonephritis dapat ditegakkan apabila ditemukan 1000-9999 CFU/mm3. [1,6]  

CT Scan

Pada beberapa kasus dapat ditemukan adanya abses yang ditandai dengan enhancement dinding ginjal akibat pembuluh darah yang terdilatasi. [3]

Ultrasonografi (USG)

USG renal dapat digunakan pada pasien dengan infeksi saluran kemih komplikasi dalam keadaan hemodinamik yang tidak stabil. USG renal dapat mendeteksi adanya hidronefrosis atau nefrolitiasis dan juga abses renal.[3]

Terdapat beberapa faktor yang perlu diidentifikasi untuk menentukan apakah terdapat potensi pyelonephritis dengan komplikasi, yaitu:

  1. Adanya penggunaan kateter urin, baik indwelling maupun intermiten

  2. Urine residual post kemih >100 mL
  3. Adanya uropati obstruktif, seperti obstruksi pada kandung kemih, tumor, atau batu.
  4. Refluks vesikoureter atau abnormalitas fungsional

Adanya infeksi saluran kemih selama atau setelah operasi, termasuk pada transplantasi renal [2,3]

Referensi

1. Ramakrishnan K, Scheid DC. Diagnosis and management of acute pyelonephritis in adults. Am Fam Physician. 2005;71:993-42.
2. Grabe M, Bartoletti R, Johansen B, Cai T, Cek M, Koves B, et al. Guidelines on urological infections. European Association of Urology. 2015. p. 13-20.
3. Fulop T. Acute pyelonephritis. Medscape [Internet]. 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/245559-overview
6. Johnson JR. Russo TA. Acute pyelonephritis in adults. N Engl J Med. 2018;378(1): 48-60.
7. Bethel J. Acute pyelonephritis: risk factors, diagnosis, and treatment. Nursing Standard. 2012;27(5):51-56.
8. Mosesa SP, Kalesaran AFC, Kawatu PAT. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi saluran kemih pada pasien poliklinik penyakit dalam di RSU GMM Pancaran Kasih Manado. 2017.

Epidemiologi Pyelonephritis
Penatalaksanaan Pyelonephritis

Artikel Terkait

  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Pielonefritis Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Pielonefritis Akut
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 1 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Point Bonanza Bidang Trauma (21-27 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter! Sudah minggu ketiga, tapi masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Rugi banget! Jangan kelewatan lagi, dan segera ikuti...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Peran Kalsium untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan - Selasa, 3 Juni 2025, pukul 09.30-11.00 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Daftar segera "Peran Kalsium untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan" - webinar Alomedika ber-SKP Kemkes melalui link ini:...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 1 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG DERMATOLOGI! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Dermatologi yang telah memposting kasus dermatologi menarik di minggu lalu.  Pemenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.