Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Pyelonephritis general_alomedika 2023-01-03T14:01:03+07:00 2023-01-03T14:01:03+07:00
Pyelonephritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pyelonephritis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Terdapat tiga pilar penatalaksanaan pyelonephritis, yaitu terapi suportif meliputi resusitasi cairan dan obat simtomatik, terapi antimikroba yang bergantung pada kemungkinan organisme penyebab, dan kontrol sumber yang dievaluasi 24-48 jam setelah terapi.

Perawatan Gawat Darurat dan Indikasi Rawat Inap

Pada pasien yang telah terdiagnosis pyelonephritis akut, perlu dilakukan pemeriksaan apakah terdapat indikasi klinis untuk rawat inap segera, seperti keadaan sepsis atau syok sepsis, hemodinamik tidak stabil, pasien imunokompromis, pasien hamil, atau tidak ada pemilihan antibiotik oral yang sesuai.

Pada kasus pasien yang datang dengan keadaan sepsis, diperlukan resusitasi cairan yang agresif (30 ml/kgBB kristaloid isotonik seperti cairan salin normal dalam waktu 3 jam) serta pemberian antibiotik empiris yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Apabila tidak terdapat indikasi klinis untuk rawat inap segera, lakukan observasi di unit gawat darurat selama 24 jam. Pasien yang mengalami mual muntah yang persisten, dehidrasi, instabilitas hemodinamik, atau pasien merasa sangat sakit, pasien harus dirawat inap. Namun, jika terdapat perbaikan klinis setelah penanganan di unit gawat darurat, pasien dapat dipulangkan dengan peresepan antibiotik oral dengan obat simptomatik sesuai dengan keluhan.

Pasien rawat inap yang telah mengalami perbaikan klinis dalam waktu 3 hari dan dapat mengonsumsi obat per oral, pasien dapat dipulangkan. [6]  

Terapi Suportif

Obat-obatan simtomatik berupa antipiretik, analgesik, dan antiemetik dapat digunakan sesuai gejala yang ada. Pada pasien yang terdapat demam dan nyeri dapat diberikan paracetamol atau obat-obatan antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan diklofenak. Pemberian omeprazole dan domperidone dapat membantu mengurangi keluhan mual dan muntah. [3,6]

Apabila intake oral pasien kurang baik, hidrasi intravena diperlukan. pada keadaan ini, dapat diberikan cairan intravena 1 L dekstrose 5% untuk mencegah atau mengatasi ketosis. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan pemberian cairan salin normal.

Terapi Antimikroba

Pemilihan antimikroba bergantung pada kemungkinan organisme penyebab dan resistensi mikroba berdasarkan data epidemiologis dan faktor risiko individual. Berikut tabel agen antimikroba yang dapat digunakan dalam menatalaksana pyelonephritis. [1,6]

Tabel 1. Pemilihan Antibiotik pada Pyelonephritis [1]

Agen Antibiotik Dosis Oral Dosis Intravena Aturan Pakai

Penisilin

  1. Amoxicillin
  2. Amoxiclav
  3. Ampicillin/Sulbaktam
  4. Aztreonam

500 mg

500/125 mg

-

-

500 mg

-

150-200 mg/kgBB/hari

1 – 2 g

2-3 kali/hari

2-3 kali/hari

4-6 kali/hari

3-4 kali/hari

Sefalosporin

  1. Cefotaxime
  2. Ceftriaxone

-

-

1-2 g

1-2 g

2-3 kali/hari

1 kali/hari

Fluorokuinolon

  1. Ciprofloxacin
  2. Levofloxacin

500 mg

250-750 mg

400 mg

250-750 mg

2 kali/hari

1 kali/hari

Aminoglikosida

  1. Amikacin
  2. Gentamicin

-

-

7.5 mg/kg

5-7 mg/kg

2 kali hari

1 kali /hari

Golongan Antibiotik Lainnya

Kotrimoksazol 160/800 mg 8-10 mg/kgBB (trimethoprim) 2 kali/hari

Kontrol Sumber

Setelah dilakukan pengobatan dengan antimikroba, perlu dilakukan evaluasi dengan melihat perbaikan secara klinis 24-48 jam setelah terapi. Apabila didapatkan adanya perburukan gejala atau tidak ada perbaikan klinis, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat apakah terdapat obstruksi, abses, atau infeksi necrotizing. Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi atau CT Scan untuk melihat apakah terdapat hidronefrosis, abses, atau inflamasi. [6]  

Follow Up

Setelah durasi pemberian antibiotik selesai, 7-14 hari setelah pemberian antibiotik, sebaiknya dilakukan kembali urinalisis dan kultur urine untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi apakah masih terdapat mikroba atau resistensi antibiotik untuk mencegah rekurensi penyakit. Jika masih terdapat mikroba pengobatan dilanjutkan dan identifikasi jenis antibiotik yang masih sensitif terhadap mikroba.

Apabila dalam waktu 3 hari keluhan belum juga berkurang, atau terdapat perburukan gejala, sebaiknya dilakukan pemeriksaan resistensi antibiotik dan pemeriksaan penunjang seperti USG renal atau CT scan. [2]

Referensi

1. Ramakrishnan K, Scheid DC. Diagnosis and management of acute pyelonephritis in adults. Am Fam Physician. 2005;71:993-42.
2. Grabe M, Bartoletti R, Johansen B, Cai T, Cek M, Koves B, et al. Guidelines on urological infections. European Association of Urology. 2015. p. 13-20.
3. Fulop T. Acute pyelonephritis. Medscape [Internet]. 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/245559-overview
6. Johnson JR. Russo TA. Acute pyelonephritis in adults. N Engl J Med. 2018;378(1): 48-60.

Diagnosis Pyelonephritis
Prognosis Pyelonephritis

Artikel Terkait

  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Pielonefritis Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Pielonefritis Akut
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 5 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.