Prognosis Pyelonephritis
Prognosis pyelonephritis atau pielonefritis tergantung pada derajat penyakit dan kondisi pasien. Pyelonephritis pada pasien hamil memiliki angka rekurensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum.
Komplikasi
Pyelonephritis yang tidak terobati dengan tepat dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu abses ginjal, sepsis, thrombosis vena renal, nekrosis papiler, dan gagal ginjal akut.
Komplikasi berat yang dapat terjadi adalah pyelonephritis emfisematosa. Pyelonephritis emfisematosa adalah infeksi berat pada parenkim renal yang dapat menyebabkan akumulasi gas pada jaringan. Umumnya komplikasi ini ditangani dengan nefrektomi.
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian pyelonephritis dengan komplikasi, yaitu penyakit diabetes, inkontinensia urine, dan usia di atas 65 tahun. [3,10,11]
Prognosis
Sebagian besar kasus pyelonephritis dapat membaik dengan antibiotik oral. Namun, penggunaan antibiotik oral pada ibu hamil tidak disarankan karena angka relapsnya yang cukup tinggi, mencapai 50%. Pasien hamil dengan pyelonephritis sebaiknya diberikan antibiotik parenteral dengan hidrasi agresif sehingga dapat menurunkan angka rekurensi sebesar 25%. Pasien diabetes mellitus dengan pyelonephritis memiliki prognosis durasi demam yang lebih panjang, durasi rawat inap yang lebih lama, dan mortalitas yang lebih tinggi. [1,3,6]