Edukasi dan Promosi Kesehatan Abses Otak
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai abses otak adalah menjelaskan bahaya abses otak yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Selain itu, dilakukan pula edukasi meliputi pengenalan faktor risiko, gejala dan tanda bahaya abses otak, pemeriksaan yang perlu dilakukan, penanganan yang memakan waktu lama, dan sekuel menetap yang mungkin terjadi di beberapa pasien.
Edukasi Pasien
Pasien perlu diedukasi bahwa abses otak merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat menimbulkan mortalitas bila tidak segera ditangani. Pasien juga perlu mengetahui faktor risiko abses otak serta pengenalan gejala-gejala abses otak.
Apabila muncul gejala sakit kepala disertai tanda bahaya seperti kejang, mual, muntah, defisit neurologis seperti gangguan penglihatan, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terutama rumah sakit yang memiliki modalitas pencitraan seperti CT-scan atau MRI.
Pasien dan keluarga juga perlu tahu bahwa penatalaksanaan abses otak umumnya memerlukan waktu yang lama. Selain itu, ada pemeriksaan serial yang harus dilakukan. Evaluasi berkala juga perlu dilakukan walaupun pasien sudah dinyatakan sembuh. Hal ini bertujuan untuk melihat resolusi atau kekambuhan abses otak. Jelaskan juga bahwa ada kemungkinan gejala atau defisit neurologis fokal lain yang dapat menetap seperti kejang.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit abses otak adalah melalui deteksi dini fokus infeksi dan penanganan adekuat dan segera pada infeksi seperti sinusitis, otitis media, dan karies gigi.
Pada pasien sudah terdiagnosis dengan abses otak, evaluasi hasil pengobatan melalui pemeriksaan pencitraan serial harus dilakukan untuk melihat resolusi abses.
Penyangatan pada lesi dapat diamati hingga beberapa bulan pasca terapi. Mengenali tanda-tanda awal komplikasi dapat memberikan prognosis pasien yang lebih baik.[3,12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja