Prognosis Abses Otak
Prognosis pasien abses otak buruk apabila sudah terjadi ruptur pada abses otak. Mortalitas mencapai separuh dari kasus apabila penatalaksanaan baru diberikan saat pasien sudah mengalami penurunan kesadaran atau koma.[3,17]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat dialami pasien abses otak antara lain:
- Kejang menetap (epilepsi)
- Gangguan status mental persisten
- Defisit neurologis fokal
- Ventrikulitis
- Hidrosefalus[1]
Komplikasi ventrikulitis dan hidrosefalus dapat ditemukan bila terjadi ruptur abses otak. Ruptur abses lebih sering terjadi pada abses yang terletak lebih dalam, bersepta, dan terletak di dekat dinding ventrikel. Hidrosefalus sering terjadi pada abses di fosa posterior. Herniasi otak dapat terjadi akibat peningkatan tekanan intrakranial.[6,12,17]
Prognosis
Prognosis abses otak tergantung dari kecepatan mendiagnosis kelainan tersebut dan pemberian terapi antibiotik atau antifungal yang adekuat. Keterlambatan pemberian antibiotik dapat menyebabkan prognosis yang lebih buruk.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa dari 47 pasien yang menjalani pembedahan abses otak, 61,7% pasien mengalami perbaikan klinis, 29,8% mengalami defisit neurologis persisten, dan 8,5% pasien mengalami defisit neurologis baru atau pemburukan. Sebanyak 23,4% pasien meninggal selama follow-up.[6,17]
Prognosis abses otak lebih baik pada pasien usia muda, tidak memiliki penyakit komorbid, serta tidak menunjukkan gejala defisit neurologis berat dan pemburukan gejala tersebut. Angka mortalitas turun hingga 5-10% apabila penatalaksanaan diberikan saat kesadaran pasien masih baik. Sekitar 5-30% pasien yang sembuh akan mengalami sekuel neurologis.[3,12,17]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja