Prognosis Parkinson
Prognosis penyakit Parkinson memburuk seiring dengan timbulnya disabilitas akibat progresivitas penyakit. Gejala yang dialami tidak langsung menyebabkan kematian tetapi sangat menurunkan kualitas hidup pasien. Komplikasi dapat terjadi akibat progresivitas penyakit ataupun obat yang diberikan.
Komplikasi
Penyakit Parkinson bukan merupakan penyebab langsung dari kematian pada penderita Parkinson. Kebanyakan dari penderita meninggal diakibatkan komplikasi yang dialaminya yaitu pneumonia aspirasi dan jatuh.
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi merupakan penyebab terbanyak kematian pada Parkinson. Sebuah studi observasi dengan sampel kecil menyatakan bahwa 71% penyebab kematian pada pasien Parkinson adalah pneumonia aspirasi. Pneumonia aspirasi banyak terjadi terutama pada pasien dengan dementia dan gangguan menelan.
Jatuh
Pasien dengan Parkinson lebih berisiko mengalami jatuh, dan banyak pasien mengalami jatuh lebih dari sekali dalam 6 bulan pengamatan. Komplikasi jatuh pada pasien Parkinson mencakup fraktur hingga kematian.
Komplikasi akibat Obat Parkinson
Levodopa dapat menyebabkan komplikasi motorik, yaitu dopaminergic tone (“off” time and dose failures) dan diskinesia. Diskinesia yang sering terjadi yaitu chorea campuran, yang umumnya mulai dari kaki pada sisi yang sangat terpengaruh.[14,15]
Prognosis
Parkinson bersifat progresif dan mengakibatkan disabilitas pada mayoritas pasien dalam 10 tahun. Tingkat mortalitas pasien Parkinson 3 kali lipat dibandingkan populasi normal. Progresivitas Parkinson diprediksi lebih cepat pada pria yang memiliki instabilitas postural atau kesulitan berjalan dan pasien dengan usia lebih tua saat onset, disertai dementia, serta gagal berespon terhadap terapi dopaminergik tradisional.[3,15]
Penulisan pertama oleh: dr. Catherine Ranatan