Etiologi Parkinson
Etiologi penyakit Parkinson adalah kerusakan saraf progresif pada area tertentu di otak, terutama substansia nigra, yang menyebabkan gangguan pada dopamin. Munculnya penyakit Parkinson dipengaruhi usia, faktor genetik, dan lingkungan.[1,3]
Etiologi
Etiologi penyakit Parkinson adalah akumulasi alfa-sinuklein di berbagai bagian otak, terutama substantia nigra, yang menyebabkan degenerasi dan hilangnya dopamin di ganglia basal yang mengontrol tonus otot dan gerakan. Akumulasi protein alfa-sinuklein dapat muncul sebagai akibat kecenderungan genetik, seperti mutasi PARK-1, maupun dipicu agen lingkungan. Beberapa studi juga mengindikasikan adanya kaitan infeksi dengan akumulasi alfa-sinuklein.[15]
Faktor Risiko
Peran genetik dan faktor lingkungan atau gaya hidup terhadap patogenesis penyakit Parkinson masih diperdebatkan. Faktor risiko terpenting pada Parkinson adalah usia, dimana kebanyakan kasus penyakit Parkinson dialami oleh populasi geriatri.[1]
Faktor Genetik
Mutasi pada lokus SNCA, LRRK2, PRKN, DJ1, PINK1, dan ATP13A2 telah ditemukan pada kasus Parkinson familial. Mutasi SNCA dan LRRK2 bersifat dominan autosomal, sedangkan mutasi PRKN, DJ1, PINK1, dan ATP13A2 bersifat resesif autosomal. Pasien dengan polimorfisme pada SNCA dan LRRK2, serta variasi pada MAPT dan GBA juga dilaporkan lebih berisiko mengalami penyakit Parkinson.[1,3]
Faktor Lingkungan
Faktor risiko lingkungan yang sering dikaitkan dengan Parkinson adalah paparan pestisida, tinggal di area pedesaan, konsumsi air sumur, dan tinggal berdekatan dengan area industri. Sebaliknya, konsumsi kafein dan kebiasaan merokok dihubungkan dengan lebih rendahnya risiko penyakit Parkinson, baik pada pria maupun wanita. Namun, belum ditemukan mekanisme biologis yang mendasari faktor protektif tersebut.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Catherine Ranatan