Epidemiologi Mola Hidatidosa
Epidemiologi mola hidatidosa bervariasi di berbagai negara akan tetapi data memperkirakan insiden tertinggi penyakit ini terjadi di Asia. Sementara itu, data epidemiologi mola hidatidosa di Indonesia secara umum masih terbatas.
Global
Berdasarkan data terminasi kehamilan di Amerika Serikat, kasus mola hidatidosa diperkirakan terjadi 1 per 1200 kehamilan. Di Eropa, insidensi mola hidatidosa bervariasi antara 0,6-1,1 per 1000 kehamilan, sementara di Jepang insidensnya mencapai 2 per 1000 kehamilan. Insidensi mola hidatidosa di India dan Timur Tengah mencapai 1 di antara 160 kehamilan.[9]
Sebuah studi di Thailand pada tahun 2015 melaporkan bahwa insidensi mola hidatidosa berdasarkan data di rumah sakit tersier adalah sebesar 1,7 per 1000 persalinan.
Indonesia
Epidemiologi nasional mola hidatidosa di Indonesia masih belum diketahui. Namun, studi menunjukkan bahwa defisiensi protein, malnutrisi, dan status sosioekonomi rendah berkaitan dengan distribusi geografis penyakit ini meskipun faktor genetik juga berperan.[11-14]
Mortalitas
Sejak kemajuan teknologi dan akses yang lebih mudah terhadap pemeriksaan ultrasonografi (USG), angka mortalitas mola hidatidosa di negara maju hampir mendekati 0%. Hanya saja, hingga kini di negara berkembang, angka kematian akibat mola hidatidosa masih berkisar antara 2,2%-5,7%. Dilaporkan bahwa 20% mola hidatidosa komplit berkembang menjadi keganasan trofoblas.[9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri