Prognosis Mola Hidatidosa
Prognosis mola hidatidosa bergantung pada jenis mola dan faktor risiko yang dimiliki oleh pasien, serta bergantung dengan kadar serum hCG pasien selama masa tindak lanjut. Komplikasi mola hidatidosa seringkali berkaitan dengan tindakan kuretase seperti perdarahan dan perforasi uterus.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi biasanya akibat kuretase yang dilakukan, yaitu terjadi perforasi uterus. Selain itu, perdarahan masif dapat pula terjadi baik akibat mola itu sendiri maupun saat dilakukannya kuretase.
Disisi lain, mola hidatidosa berkaitan dengan penyakit keganasan trofoblas. Karena itu, pemantauan pemeriksaan kadar serum hCG jangka panjang setelah penegakkan diagnosis dan evakuasi jaringan mola perlu dilakukan.
Pada kasus yang sangat jarang, komplikasi yang dapat terjadi berupa emboli paru akibat jaringan trofoblas yang masuk ke dalam sirkulasi darah dan badai thyroid.[1,7,9]
Prognosis
Mola hidatidosa komplit memiliki risiko yang lebih besar untuk berkembang menjadi invasif dan keganasan dibandingkan dengan mola hidatidosa parsial. Faktor yang secara klinis berhubungan dengan risiko keganasan adalah usia maternal >35 tahun, kadar serum hCG >100.000 mlU/mL, eklampsia, hipertiroidisme, dan kista teka-lutein bilateral. Selain itu, seseorang yang pernah menderita mola hidatidosa memiliki risiko menderita mola hidatidosa ulang sekitar 1,2–1,4%.[7,9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri