Pendahuluan Ruptur Serviks
Ruptur serviks atau robekan serviks adalah jaringan serviks uterus yang robek atau terpisah, merupakan kondisi kegawatan obstetrik karena terjadi perdarahan aktif per vagina. Beberapa faktor risiko seperti pemakaian cincin cerclage, persalinan dengan alat bantu forsep dan vakum, persalinan dengan induksi, dan partus presipitatus, disebutkan dapat menyebabkan ruptur serviks. Diagnosis ruptur serviks berdasarkan gambaran klinis perdarahan post partum aktif di jalan lahir, disertai nyeri di perut bawah dan tonus fundus uteri berkontraksi dengan baik.[1-3]
Penatalaksanaan ruptur serviks dimulai dari stabilisasi kondisi umum pasien, sesuai dengan prinsip penanganan perdarahan pada jalan lahir. Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok hemoragik, maka perlu dilakukan resusitasi terlebih dahulu. Bersamaan dengan stabilisasi pasien, dilakukan penanganan penghentian perdarahan aktif dari jaringan serviks yang robek.[4,5]