Epidemiologi Dakriosistitis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa dakriosistitis lebih dominan terjadi pada neonatus dan perempuan dewasa. Dakriosistitis kronis merupakan 3% kasus oftalmologi yang dihadapi dalam praktik klinis.[6]
Global
Secara global dakriosistitis paling umum ditemukan pada pasien berusia >50 tahun. Sekitar 75% kasus dakriosistitis dialami oleh pasien berjenis kelamin perempuan. Etnis Kaukasia lebih berisiko mengalami dakriosistitis dibandingkan etnis Afrika.[4,7]
Prevalensi dakriosistitis kongenital adalah 1 dari 3.884 kelahiran hidup.[4] Dakriosistitis kronis merupakan 3% kasus oftalmologi yang dapat ditemukan pada praktik klinis.[9] Hanya sekitar 21% kasus dakriosistitis terjadi bilateral dan sisanya unilateral. Penelitian oleh Campollataro et al menunjukkan dakriosistitis akut lebih sering terjadi di sisi kiri.[5,7]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi dakriosistitis di Indonesia. Sebuah penelitian di rumah sakit mata di Bandung periode Maret-September 2014, menemukan 13 pasien yang baru pertama kali didiagnosis dakriosistitis. Dua belas pasien berjenis kelamin perempuan. Rentang usia pasien antara 13-71 tahun. Dari 13 kasus yang ditemukan, 7 kasus adalah dakriosistitis akut dan 6 kasus lain adalah dakriosistitis kronis.[10]
Mortalitas
Dakriosistitis dapat menimbulkan mortalitas melalui komplikasi meningitis, sepsis, trombosis sinus kavernosa khususnya pada kasus dakriosistitis pada neonatus. Pada dewasa, dakriosistitis jarang menimbulkan mortalitas.[4]