Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Skleritis general_alomedika 2023-03-02T08:51:57+07:00 2023-03-02T08:51:57+07:00
Skleritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Skleritis

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Skleritis adalah gangguan oftalmologi akibat inflamasi pada sklera. Skleritis ditandai dengan lesi yang sangat nyeri pada sklera, disertai kemerahan lokal atau difus. Pada skleritis posterior, nyeri dapat disertai dengan penurunan visus atau gangguan lapang pandang.

Berbeda dengan skleritis, episkleritis umumnya tidak menyebabkan nyeri atau hanya menimbulkan nyeri minimal. Nodul atau pembuluh darah yang muncul bisa digerakkan, serta kongesti pembuluh darah lebih superfisial dan kabur dengan pemberian adrenergik atau vasokonstriktor topikal.[1–4]

Skleritis (2)-min

Hampir setengah kasus skleritis terjadi pada mereka dengan penyakit autoimun sistemik, seperti rheumatoid arthritis (RA). Berdasarkan letak anatominya, skleritis dibagi menjadi anterior dan posterior. Pembagian ini didasarkan pada batas insersi muskulus rektus atau ora serrata.

Skleritis anterior kemudian dibagi menjadi necrotizing dan non-necrotizing. Skleritis necrotizing kemudian klasifikasikan menjadi dengan dan tanpa inflamasi (scleromalacia perforans) sedangkan skleritis non-necrotizing dibagi menjadi nodular dan difus.[1,2,5]

Skleritis menurut etiologinya dibagi menjadi infeksius dan non-infeksius. Hal ini penting untuk dibedakan, karena akan mempengaruhi terapi yang diberikan. Terapi pada skleritis meliputi terapi farmakologis dan pembedahan. Terapi pembedahan baru dilakukan apabila terdapat perforasi sklera yang menyebabkan tereksposnya uvea.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Yoshida A, Watanabe M, Okubo A, et al. Clinical characteristics of scleritis patients with emphasized comparison of associated systemic diseases (anti-neutrophil cytoplasmic antibody-associated vasculitis and rheumatoid arthritis). Jpn J Ophthalmol. 2019 Sep;63(5):417–24.
2. Nevares A, Raut R, Libman B, et al. Noninfectious Autoimmune Scleritis: Recognition, Systemic Associations, and Therapy. Curr Rheumatol Rep. 2020 Apr;22(4):11.
3. Dong Z-Z, Gan Y-F, Zhang Y-N, et al. The clinical features of posterior scleritis with serous retinal detachment: a retrospective clinical analysis. Int J Ophthalmol. 2019 Jul 18;12(7):1151–7.
4. Hau SC, Devarajan K, Ang M. Anterior Segment Optical Coherence Tomography Angiography and Optical Coherence Tomography in the Evaluation of Episcleritis and Scleritis. Ocul Immunol Inflamm. 2019 Nov 12;1–8.
5. Valenzuela FA, Ocular Surface Center, Bascom Palmer Eye Institute, University of Miami, Florida, US, Perez VL, Ocular Surface Center, Bascom Palmer Eye Institute, University of Miami, Florida, US. Scleritis—Infectious Versus Inflammatory. US Ophthalmic Rev. 2016;09(02):92.
6. Siatiri H, Mirzaee-Rad N, Aggarwal S, et al. Combined tenonplasty and scleral graft for refractory Pseudomonas scleritis following pterygium removal with mitomycin C application. J Ophthalmic Vis Res. 2018;13(2):200–2.

Patofisiologi Skleritis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Februari 2024, 11:58
Mata kiri merah, fotofobia, nyeri, dan berair
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Seorang wanita usia 26 tahun datang dengan keluhan mata kiri merah sudah sejak 4 hari, penglihatan seperti ada yang menghalangi/kabur, fotofobia + , nyeri...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dibalas 13 Agustus 2019, 07:03
Mata merah dan nyeri sejak seminggu
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
8 Balasan
Selamat pagi dokter, ijin share kasus, perempuan usia 18 th dengan keluhan mata sakit dan merah sudah sejak seminggu. Pagi-pagi bangun tidur sering ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.