Prognosis Skleritis
Prognosis pada skleritis bergantung dari tipe dan penyakit sistemik yang mendasari, di mana prognosis dilaporkan lebih buruk pada individu berusia lanjut. Selain itu, prognosis skleritis juga dipengaruhi oleh ada tidaknya komplikasi yang sudah timbul pada saat pasien datang untuk berobat.[2,7]
Pasien dengan skleritis anterior tipe non necrotizing yang tidak disertai dengan komplikasi biasanya memberikan respon yang baik terhadap terapi dan akan membaik dalam 2 bulan. Namun, pasien dengan skleritis tipe necrotizing akan lebih lama mengalami perbaikan dan proses inflamasi dapat bertahan selama beberapa bulan sampai dengan terjadinya remisi. Pada keadaan ini, risiko untuk mengalami kehilangan penglihatan lebih tinggi.[7]
Komplikasi
Komplikasi skleritis meliputi komplikasi okular dan sistemik.
Komplikasi Okular
Komplikasi okular meliputi:
Peripheral ulcerative scleritis (PUK): terjadi karena skleritis aktif yang menyebabkan terjadinya mikroangiopati yang meluas lewat proses vaskulitis, invasi virus atau bakteri, atau respon imun itu sendiri. Manifestasi klinis PUK adalah defek epitel, ditemukannya sel-sel inflamatori di stroma, serta ulserasi stroma.[14,50]
Uveitis : biasanya terjadi akibat perluasan reaksi inflamasi[7]
- Kehilangan penglihatan atau gangguan penglihatan: dinyatakan dengan menurunnya visus terkoreksi (best corrected visual acuity/BCVA) sebanyak dua baris atau lebih pada pemeriksaan dengan Snellen chart. Hal ini sering terjadi pada skleritis posterior (31%) dan skleritis yang disertai dengan kelainan sistemik[14]
- Perforasi okuli: kebanyakan terjadi karena progresivitas penyakit yang menyebabkan terjadinya penipisan sklera
- Kelainan pada funduscopy: seperti retinal atau choroidal detachment, vitritis, cystoid macular edema, dan edema diskus optikus. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada skleritis posterior[2,7,17]
- Glaukoma dan katarak: komplikasi glaukoma biasanya terjadi sekunder dari skleritis itu sendiri karena adanya edema yang meningkatkan tekanan pada vena episklera yang berakhir pada peningkatan tekanan intraokular. Komplikasi glaukoma dan katarak juga dapat terjadi karena penggunaan steroid jangka panjang pada skleritis. Komplikasi katarak pada penggunaan steroid disebabkan karena toksisitas steroid yang menyebabkan terbentuknya katarak subkapsular posterior[2,7,38]
Prognosis
Skleritis merupakan penyakit mata yang serius, namun biasanya responsif terhadap terapi. Skleritis dapat berulang, sehingga pasien harus dipantau secara berkala. Prognosis skleritis tergantung dari berbagai faktor, seperti usia dan penyakit yang mendasari. Pasien dengan usia 50 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit sistemik tambahan, kehilangan penglihatan, dan proses inflamasi yang lebih agresif.[5,22]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri