Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Paru
Edukasi yang diberikan kepada pasien dengan kanker paru mencakup jenis kanker paru dan stadiumnya, pemeriksaan penunjang yang perlu dijalani, interpretasi dari hasil pemeriksaan, penatalaksanaan, dan prognosis yang terkait dengan kanker paru. Promosi kesehatan bertujuan untuk mengenalkan gejala kanker paru, sehingga meningkatkan kewaspadaan pasien untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mencegah keterlambatan diagnosis dan penanganan. Promosi kesehatan juga berperan penting dalam mengenalkan bahaya merokok.[38-40]
Edukasi Pasien
Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai kondisi kanker paru yang diderita, informasi yang diberikan terkait lokasi dan stadium TNM, serta kemungkinan jenis kanker paru yang diderita. Setelah itu, dokter perlu menjelaskan pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan dan prosedur pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis kanker paru.
Pasien juga perlu diberikan informasi mengenai hasil interpretasi dari pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta penatalaksanaan yang akan dilakukan. Ini mencakup risiko, manfaat, prosedur tindakan, serta perawatan pasca tindakan. Pasien surveilans onkologis perlu diberikan informasi mengenai pemeriksaan follow up yang diperlukan, seperti evaluasi CT scan dan MRI, untuk mendeteksi temuan abnormal dan gejala baru yang mencurigakan terkait dengan rekurensi sel kanker.[38,39]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan kanker paru adalah dengan menghindari pajanan rokok dan polutan seperti asbestos, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida, maupun radiasi ion.
Menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, rutin berolahraga dan dukungan nutrisi yang baik juga berperan dalam menurunkan risiko kanker paru. Pengendalian penyakit difokuskan pada deteksi dini sehingga dapat dilakukan pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan segera, supaya pasien memiliki prognosis lebih baik.[39,40]
Pencegahan pada Populasi Risiko Tinggi
Diperlukan juga medical check up secara berkala yang dapat membantu mendeteksi kanker paru. Deteksi dini kanker paru dapat dilakukan dengan skrining pada kelompok pasien risiko tinggi. Kelompok pasien risiko tinggi kanker paru mencakup pasien usia > 40 tahun dengan riwayat merokok ≥ 30 tahun dan dan berhenti merokok dalam kurun waktu 15 tahun sebelum pemeriksaan; atau pasien usia ≥ 50 tahun dengan riwayat merokok ≥ 20 tahun dan adanya minimal satu faktor risiko lain seperti riwayat pajanan karsinogen poten dan riwayat kanker pada pasien atau keluarga.[38-40]
Pada pasien risiko tinggi selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat juga dilakukan pemeriksaan low-dose CT scan untuk penapisan kanker paru setiap tahun selama 3 tahun, namun tidak dilakukan pada pasien dengan komorbiditas berat lainnya. Pemeriksaan ini dapat mengurangi tingkat mortalitas akibat kanker paru hingga 20%. Sementara itu, pasien yang tidak memenuhi kriteria kelompok risiko tinggi tidak direkomendasikan untuk menjalani penapisan dengan low-dose CT scan.[38-40]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan