Prognosis Kanker Paru
Prognosis kanker paru berkaitan erat dengan stadium, invasi, tipe histopatologi, serta penyebaran kanker. Pasien kanker paru yang mengalami metastasis cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk. Kanker paru umumnya memiliki prognosis yang buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Komplikasi yang timbul pada kanker paru sangat kompleks dan akan semakin memburuk seiring dengan peningkatan stadium kanker.[3,5,12]
Komplikasi
Komplikasi dari kanker paru bersifat sangat kompleks, tidak hanya berasal dari perkembangan tahapan stadium penyakit kanker paru saja namun komplikasi yang terjadi juga dapat berasal dari efek kemoterapi maupun radioterapi pada pasien kanker.
Beberapa komplikasi lain yang dapat timbul akibat perkembangan tahapan stadium kanker paru adalah obstruksi saluran napas, neuropati, pneumonia, efusi pleura, gangguan kardiovaskular, disfagia, dan metastasis.[3,12]
Radioterapi pada pasien kanker paru dapat menyebabkan terjadinya pneumonitis radiasi sedangkan kemoterapi dapat menimbulkan toksisitas hematologi pasca kemoterapi.[34,35]
Pneumonitis Radiasi
Sekitar 15% dari pasien kanker paru yang menjalani radioterapi mengalami pneumonitis radiasi dengan gejala klinis batuk, demam, sesak napas, napas tersengal-sengal dengan onset bervariasi. Gejala dapat terjadi berbulan-bulan bahkan hingga tahunan setelah radioterapi selesai dilakukan.
Pneumonitis radiasi yang bersifat ringan umumnya tidak memerlukan penatalaksanaan lanjutan karena gejala klinis mengalami perbaikan dan menghilang. Namun, pneumonitis radiasi yang berat memerlukan terapi kortikosteroid seperti prednison.[32,34]
Toksisitas Hematologi Pasca Kemoterapi
Penggunaan obat kemoterapi dalam pengobatan semua jenis kanker termasuk kanker paru sering disertai dengan toksisitas pada beberapa sistem organ. Sistem hematologi merupakan sistem fungsional tubuh yang sering mengalami toksisitas pasca kemoterapi.[32,35]
Sebuah studi kajian retrospektif mengenai toksisitas hematologi pasca kemoterapi melaporkan bahwa sekitar 72,2% penggunaan kombinasi karboplatin-paclitaxel pada pasien kanker paru menyebabkan terjadinya anemia, leukopenia, dan trombositopenia.[35]
Prognosis
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis dari kanker paru, yaitu;
- Jenis kanker paru
Staging TNM
- Invasi sel kanker
- Gambaran histopatologi sel kanker
- Usia pasien saat terdiagnosis
- Metastasis ke tulang, tulang belakang, hepar, perikardium, dan otak.[3,12,13]
Perubahan dan perkembangan terapi dari small cell lung cancer (SCLC) dalam kurun waktu 15-20 tahun belakangan ini menyebabkan peningkatan angka harapan hidup rata-rata (median survival rate) pasien kanker paru dari < 3 bulan menjadi 1 tahun. Meskipun demikian, angka mortalitas pasien kanker paru jenis SCLC tetap tinggi yaitu sekitar 30% pasien kanker paru meninggal akibat komplikasi lokal dan 70% meninggal akibat karsinomatosis.[3,13]
Prognosis non small cell lung cancer (NSCLC) bergantung pada ketepatan dan kecepatan deteksi dan penentuan stadium dari penyakit. Penderita kanker paru dengan jenis karsinoma sel skuamosa yang dideteksi dengan tepat dan cepat serta menjalani tindakan operatif memiliki peluang untuk hidup 5 tahun pasca operasi adalah 30%. Sekitar 75% dari pasien kanker paru dengan jenis karsinoma sel skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal.
Angka harapan hidup rata-rata pasien kanker paru yang mengalami metastasis sangat bervariasi, umumnya berkisar antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun, bergantung pada skala luasnya penyakit dan penurunan berat badan yang signifikan dalam 6 bulan terakhir.[36,37]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan