Etiologi Kanker Paru
Etiologi kanker paru belum diketahui secara pasti, tetapi faktor lingkungan, genetik, serta agen infeksi diduga berkaitan dengan berkembangnya penyakit ini. Beberapa studi melaporkan adanya asosiasi kausal kebiasaan merokok dengan insiden kanker paru. Rokok berperan sebagai inisiator, promotor, serta progresor terjadinya kanker paru. Namun, hingga saat ini belum terdapat penyebab tunggal kanker paru yang telah diidentifikasi.[1,5,12]
Kebiasaan Merokok
Perkembangan kanker paru berhubungan langsung dengan banyaknya jumlah rokok yang dihisap, lama riwayat merokok, serta kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi rokok terus-menerus (perokok aktif) memiliki risiko sebesar 16 kali lipat untuk menderita kanker paru. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa perokok pasif juga memiliki risiko untuk menderita kanker paru, dimana sekitar 25% penderita kanker paru dari non-perokok berasal dari perokok pasif.[3,7,12]
Karsinogen dalam Rokok
Komposisi rokok mengandung banyak bahan berbahaya, yaitu sekitar 250 jenis zat toksik dan 70 jenis zat yang bersifat karsinogenik. Tar merupakan bahan pada rokok yang bersifat karsinogenik, terutama zat tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Nikotin dan tar yang dibakar pada rokok akan membentuk asap rokok yang merupakan karsinogen poten.[3,7,12]
Asap rokok mengandung hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang merupakan hasil dari pembakaran nikotin. Zat ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts (8-OHdG) yang dikenal sebagai biomarker risiko kanker pada hewan coba.[7,12,13]
Benzo(A)pyrene juga merupakan senyawa karsinogenik dari kelompok hidrokarbon polisiklis aromatis yang dihasilkan dari pembakaran rokok, yang berfungsi sebagai transduksi sinyal molekular seperti Akt dan mutasi dari protein yang diproduksi oleh tubuh secara alamiah yaitu p53 yang berperan sangat penting sebagai tumor suppressor gene.[3,7,12,13]
Faktor Genetik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam menentukan risiko kanker paru. Mutasi atau perubahan pada gen protoonkogen, onkogen (seperti onkogen ras), tumor suppressor gene, dan gene encoding enzyme berperan dalam kanker paru.[1,5,12]
Perubahan struktur tumor suppressor gene di dalam genom onkogen seperti Del1p11-13 dengan gen N-ras, Del12-12 dengan gen Fhit, Delp11p15 dengan gen H-ras serta del/ins17p13 dengan gen p53 menyebabkan sel paru berubah menjadi sel kanker dengan sifat pertumbuhan yang otonom.[5,12,13]
Faktor Lingkungan
Berbagai pajanan lingkungan, seperti pajanan asbestos, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida, serta radiasi ion pada pekerja tambang uranium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru. Paparan polusi udara buruk yang tinggi juga dapat memicu risiko kanker paru.
Hipotesis yang mendasari korelasi antara faktor lingkungan dan risiko kanker paru semakin diperkuat dengan adanya laporan dari beberapa studi mengenai pajanan serat asbes silikat yang telah terbukti memiliki keterkaitan sebagai penyebab kanker paru, mesothelioma pleura ganas, dan fibrosis paru. Pajanan asbes dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru sebanyak 5 kali.
Pajanan radon yang merupakan gas inert yang berasal dari peluruhan uranium menyebabkan kanker paru sekitar 2-3% setiap tahunnya. Hal ini juga sesuai dengan laporan dewan riset nasional Amerika Serikat tentang efek biologis radiasi pengion, dimana diperkirakan sebanyak 2100 kasus kanker paru setiap tahunnya disebabkan oleh pajanan radon.[12,13,17]
Agen Infeksi
Agen infeksi seperti virus HIV diduga berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru. Kanker paru pada penderita yang terinfeksi HIV berkembang hampir secara eksklusif pada perokok, tetapi infeksi HIV tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru terlepas dari status merokok, dengan peningkatan faktor risiko 2,5 kali lipat.[2,12]
Faktor Risiko
Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kanker paru, antara lain:
- Usia di atas 40 tahun, riwayat merokok 30 tahun atau lebih, berhenti merokok dalam 15 tahun sebelum pemeriksaan
- Pasien usia di atas 50 tahun, riwayat merokok 20 tahun atau lebih, serta adanya minimal satu faktor risiko lainnya
Faktor risiko lainnya yang dimaksud mencakup:
- Pajanan asap rokok (perokok pasif)
- Paparan lingkungan dengan polusi udara yang buruk
- Pajanan asbestos, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida
- Pajanan radiasi pengion
- Riwayat paparan radiasi pada regio toraks
- Riwayat kanker pada penderita, atau sedang menderita kanker payudara, kanker prostat, neuroblastoma, sarkoma, dan tumor Wilms. Kanker tersebut merupakan kanker primer yang bermetastasis ke paru.
- Riwayat penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau fibrosis paru
- Terinfeksi virus HIV
- Riwayat penyakit kanker pada keluarga (genetic susceptibility)
- Rendahnya konsumsi betakarotene, selenium, dan vitamin A[12,16,17]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan