Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Rektum general_alomedika 2023-04-05T09:35:02+07:00 2023-04-05T09:35:02+07:00
Kanker Rektum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Rektum

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan kanker rektum merupakan bagian penting dalam pencegahan dan penurunan mortalitas. Adapun pencegahan dan skrining dapat meningkatkan prognosis pasien. Pada saat skrining, lesi prekanker seperti polip adenomatosa dapat dideteksi dan diterapi lebih dini sebelum berkembang menjadi kanker kolon dan kanker rektum.[1,2]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien bertujuan untuk membantu pasien memahami penyakitnya, stadium penyakit, tahapan pengobatan yang akan dilakukan, serta komplikasi yang bisa dialami baik dari penyakit atau pengobatan yang dilakukan. Edukasi pasien yang baik dapat mengurangi stress pada pasien, membantu pasien untuk terlibat dan mampu memilih berbagai alternatif tata laksana, serta meningkatkan kedisiplinan pasien dalam menjalani terapi dan pemantauan pasca terapi.[1,4]

Pasien juga harus diberikan anjuran untuk menjaga pola hidup sehat, menjaga aktivitas fisik yang sehat, dan menjaga berat badan ideal.[4,6]

Dalam memberi edukasi, dokter perlu memastikan pasien mendapat informasi yang jelas terkait berbagai keuntungan dan potensi kerugian alternatif pengobatan. Alat bantu berupa brosur penyakit dan video dapat mempermudah penjelasan dokter dan pemahaman pasien.[1,2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tujuan skrining kanker rektum adalah deteksi dini, membuang lesi prekanker dan mendeteksi penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan tindakan kuratif dan tentunya memperbaiki prognosis pasien.[1,2]

Skrining pada populasi umum disarankan dilakukan pada usia ≥ 50 tahun. Selain itu, skrining juga disarankan untuk pasien dengan risiko sedang dan tinggi.[1,6]

Pasien yang termasuk risiko sedang adalah:

  • Berusia 50 tahun atau lebih
  • Tidak mempunyai riwayat kanker kolorektal atau inflammatory bowel disease

  • Tanpa riwayat keluarga kanker kolorektal
  • Terdiagnosis adenoma atau kanker kolorektal setelah berusia 60 tahun.

Pasien yang termasuk risiko tinggi adalah:

  • Pasien dengan riwayat polip adenomatosa
  • Pasien dengan riwayat reseksi kuratif kanker kolorektal
  • Pasien dengan riwayat keluarga tingkat pertama kanker kolorektal atau adenoma kolorektal
  • Pasien dengan riwayat inflammatory bowel disease

  • Pasien dengan diagnosis atau kecurigaan sindrom Hereditary Non-polyposis Colorectal Cancer(HNPCC) atau Familial Adenomatous Polyposis (FAP)

Pada populasi risiko sedang dapat dilakukan skrining berupa tes darah samar pada feses (fecal occult blood test/FOBT) setiap tahun dengan menggunakan 2 sampel dari 3 feses yang dikumpulkan dari waktu yang berbeda. Jika hasil FOBT pada 6 sampel tersebut positif, selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan sigmoidoskopi atau kolonoskopi. Untuk pasien risiko tinggi, deteksi dini disarankan menggunakan kolonoskopi.

Selain skrining, upaya pencegahan lain yang dapat disarankan pada masyarakat adalah:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengurangi asupan makanan berlemak, termasuk daging merah dan makanan berpengawet
  • Menjaga aktivitas fisik yang baik, termasuk berolahraga teratur
  • Meningkatkan asupan serat dan konsumsi ikan segar
  • Berhenti merokok
  • Menghindari konsumsi alkohol[1,6]

Referensi

1. Recio-Boiles A, Kashyap S, Tsoris A, et al. Rectal Cancer. [Updated 2020 Dec 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493202/
2. Fazeli MS, Keramati MR. Rectal cancer: a review. Med J Islam Repub Iran. 2015;29:171.
4. Komite Penanggulangan Kanker Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Kolorektal. 2018. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKkolorektal.pdf
6. Cagir B, Espat NJ. Rectal cancer. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/281237-overview#a6

Prognosis Kanker Rektum

Artikel Terkait

  • Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
    Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
  • Hubungan antara Konsumsi Produk Olahan Susu dan Risiko Kanker Kolorektal pada Orang Dewasa: Tinjauan dan Meta-Analisis dari Studi Epidemiologi - Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Konsumsi Produk Olahan Susu dan Risiko Kanker Kolorektal pada Orang Dewasa: Tinjauan dan Meta-Analisis dari Studi Epidemiologi - Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.