Prognosis Kanker Rektum
Prognosis kanker rektum bergantung pada klinis dan stadium kanker rektum pada saat diagnosis. Stadium ini ditentukan oleh penetrasi dinding usus (T), jumlah nodus limfatik lokal yang terlibat (N), dan adanya metastasis di luar usus besar (M).[1,4]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul akibat kanker rektum adalah obstruksi saluran cerna, perdarahan gastrointestinal, dan perforasi rektum. Komplikasi juga dapat muncul setelah tindakan operasi, seperti infeksi dan risiko kebocoran anastomosis. Komplikasi lainnya meliputi metastasis, perdarahan, tromboemboli, dan komplikasi pasca radiasi.[1,4]
Pada pasien dengan usia semakin lanjut atau stadium kanker yang semakin tinggi, risiko terjadinya komplikasi akan semakin besar.[1,6]
Prognosis
Prognosis dipengaruhi oleh klinis pasien dan stadium kanker saat terdiagnosis. Gambaran histopatologi juga dilaporkan dapat menjadi prediktor prognosis. Peritoneal carcinomatosis dan mikrometastasis nodal merupakan faktor prognostik buruk yang dapat dideteksi pada hasil pemeriksaan histopatologi. Hal lain yang menjadi faktor prognosis buruk adalah adanya deposit ekstramural, invasi pada limfovaskular, invasi perineural, grade histologi yang buruk, serta ditemukannya mutasi genetik pada pemeriksaan molekular. [1,2]
Kesintasan keseluruhan dalam 5 tahun berdasarkan stadium kanker rektum saat terdiagnosis dilaporkan sebesar:
- 74% pada kanker stadium I
- 64% pada stadium IIA
- 51% untuk stadium IIB
- 32% untuk stadium IIC
- 74% untuk stadium IIIA
- 45% untuk stadium IIIB
- 33% untuk stadium IIIC
- 6% untuk stadium IV[1,2]
Kesintasan 5 tahun pasca reseksi endoskopi dilaporkan berkisar antara 65-100%. Reseksi komplit dengan margin sirkumferensial negatif juga dilaporkan akan meningkatkan kesintasan pasien terutama pada kanker rektum stadium lanjut.[1,6]