Epidemiologi Limfoma Non-Hodgkin
Menurut laporan epidemiologi, limfoma non-Hodgkin menyumbang 2,8% dari seluruh diagnosis kanker global, dengan risiko lebih tinggi pada pria daripada wanita.
Global
Berdasarkan data GLOBOCAN (Global Cancer Observatory), diperkirakan ada 509.600 kasus baru limfoma non-Hodgkin yang terdiagnosis pada 2018, yang merupakan 2,8% dari semua diagnosis kanker secara global. Pria berisiko lebih tinggi menderita kasus ini, dengan risiko seumur hidup sebesar 0,72% pada pria dan 0,35% pada wanita. HIV menjadi salah satu faktor risiko limfoma non-Hodgkin.[2,3]
Indonesia
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, di Indonesia terdapat 16.125 kasus baru limfoma non-Hodgkin, yang meliputi 4,1% dari seluruh kasus kanker dan menempati peringkat ke-7. Limfoma non-Hodgkin menempati peringkat ke-9 kasus kematian terbanyak akibat kanker, dengan angka 9.024 kematian (3,8%).[5]
Mortalitas
Ada sekitar 248.700 kematian di seluruh dunia yang diperkirakan terjadi akibat limfoma non-Hodgkin, yang meliputi 2,6% dari seluruh kematian akibat kanker. Risiko mortalitas bagi pria 0,33%, sedangkan wanita 0,21%.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Steven Johanes Adrian