Patofisiologi Limfoma Non-Hodgkin
Patofisiologi limfoma non-Hodgkin berasal dari sel B, sel T, atau sel natural killer yang mengalami translokasi atau mutasi dan delesi kromosom. Limfoma non-Hodgkin muncul akibat akumulasi lesi pada proto-onkogen atau tumor suppressor genes, yang menimbulkan sel-sel immortal.[1,3]
Translokasi kromosom mengaktivasi proto-onkogen, sedangkan mutasi atau delesi kromosom dapat menginaktivasi tumor suppressor genes. Selain itu, genom beberapa subtipe limfoma dapat diaktivasi oleh gen eksogen bergam virus onkogenik. Hal ini bisa memunculkan manifestasi klinis seperti limfadenopati.[1,3]
Translokasi t(14;18) merupakan abnormalitas kromosom tersering pada kasus limfoma non-Hodgkin, terutama pada limfoma folikuler. Translokasi t(11;14) menghasilkan overekspresi cyclin D1 yang merupakan regulator siklus sel dan dihubungkan dengan mantle cell lymphoma. Sementara itu, translokasi t(8;14) c-myc(8) dan heavy chain Ig(14) dihubungkan dengan limfoma Burkitt. Perubahan pada BCL-2 dan BCL-6 dihubungkan dengan large B-cell lymphoma.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Steven Johanes Adrian