Pendahuluan Penyakit Paget Payudara
Penyakit Paget payudara adalah tipe kanker payudara pada puting dan areola yang langka dan sering berkaitan dengan karsinoma in situ atau invasif sebelumnya. Penyakit Paget payudara merupakan adenokarsinoma pada epidermis puting dan areola.
Penyakit ini bisa dibagi menjadi Paget disease invasive ductal carcinoma (PD-IDC), Paget disease ductal carcinoma in situ (PD-DCIS), dan penyakit Paget payudara tanpa kanker payudara.[1-3]
Penyakit Paget payudara ditandai dengan adanya invasi sel Paget, suatu sel epitel glandula maligna dengan pembesaran nukleus pleomorfik dan hiperkromatik, memiliki nukleolus yang tampak tapi tidak menonjol, disertai sitoplasma bening pucat berlebih, banyak mengandung musin. Sitoplasma sel dapat juga mengandung pigmen melanin.[4]
Penyebab penyakit Paget payudara masih belum diketahui pasti. Saat ini diduga bahwa sel epitel duktus laktiferus luminalis menimbulkan sel Paget yang bermigrasi secara retrograde ke epidermis atasnya.[1]
Diagnosis penyakit Paget payudara ditegakkan menggunakan pemeriksaan histopatologi. Biopsi dilakukan dengan metode wedge dan punch karena metode ini dapat memberi informasi adekuat untuk menegakkan diagnosis.
Sebagian besar penderita penyakit Paget payudara mengalami lebih dari satu tumor dalam payudara yang sama, sehingga kadang diperlukan pemeriksaan tambahan seperti mamografi, USG, atau MRI.[4,5]
Penatalaksanaan standar yang dilakukan adalah dengan pembedahan. Penelitian menunjukkan bahwa pembedahan konservatif payudara meliputi bagian puting dan areola diikuti dengan terapi radiasi adalah pilihan yang efektif dan aman pada penyakit Paget payudara.[1,4,5]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja