Prognosis Tumor Karsinoid
Prognosis tumor karsinoid dipengaruhi oleh ukuran tumor, sifat tumor, ada tidaknya metastasis, lokasi tumor, dan pilihan terapi. Secara umum, tumor karsinoid fungsional memiliki prognosis yang jauh lebih baik daripada tumor karsinoid nonfungsional.[2,4]
Komplikasi
Sel-sel tumor karsinoid dapat mensekresi hormon dan zat lain yang memicu sejumlah komplikasi, yaitu sindrom karsinoid, penyakit jantung karsinoid, dan sindrom Cushing. Sindrom karsinoid dapat menunjukkan kemerahan atau rasa panas di kulit wajah dan leher (skin flushing), diare kronis, dan kesulitan bernapas.
Tumor karsinoid juga mungkin mensekresi hormon yang memicu penebalan dinding jantung, katup jantung, dan pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan katup jantung dan gagal jantung yang membutuhkan tindakan penggantian katup.
Selain itu, tumor karsinoid dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, sehingga bisa menimbulkan sindrom Cushing.[2,15]
Prognosis
Prognosis tumor karsinoid tergantung pada grading histopatologi sel tumor, ukuran dan lokasi tumor primer, proliferasi marker sel tumor, invasi lokal dan vaskular, serta produksi substansi biologi aktif. Tumor terlokalisir memiliki angka kesintasan 5 tahun sebesar 85–90%.
Prognosis tumor karsinoid fungsional dilaporkan lebih baik daripada tumor karsinoid nonfungsional. Penggunaan indeks Ki-67 juga merupakan salah satu prediktor prognosis dari tumor karsinoid.
Protein Ki-67 merupakan marker penting untuk menilai proliferasi seluler dan aktivitas mitosis. Sejumlah studi menunjukkan kaitan antara indeks Ki-67 yang rendah dengan angka kesintasan pasien yang lebih baik.[4,23,24]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini