Etiologi Tumor Otak
Etiologi tumor otak belum diketahui secara pasti. Faktor genetik, radiasi, agen infeksi, dan paparan zat kimia diduga merupakan penyebab berkembangnya penyakit ini. Beberapa studi penelitian melaporkan adanya korelasi antara paparan radiasi pengion dosis tinggi dengan insiden tumor otak.[13,19]
Etiologi
Penyebab berkembangnya tumor otak diduga terdiri dari faktor genetik, radiasi, agen infeksi, dan paparan zat kimia.
Faktor Genetik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam menentukan risiko tumor otak. Mutasi atau perubahan pada gen protoonkogen, onkogen, tumor suppressor gene, dan gene encoding enzyme berperan dalam tumor otak.[1-3]
Mutasi gen NF1 atau NF2 yang sering ditemukan pada kondisi neurofibromatosis dapat meningkatkan risiko glioma dan meningioma. Adanya mutasi pada gen TP53 juga dapat menginduksi terjadinya glioma. Selain itu, mutasi pada gen APC, MLH1, serta PMS2 dapat meningkatkan risiko tumor otak melalui perubahan sifat sel normal menjadi neoplasma dengan sifat pertumbuhan yang otonom.[2,4]
Radiofrekuensi Elektromagnetik
Radiofrekuensi elektromagnetik, seperti radiasi dari telepon genggam, diduga berperan sebagai karsinogenik yang dapat menimbulkan tumor otak. Beberapa penelitian melaporkan efek kumulatif paparan radiasi telepon genggam dengan jangka waktu >10 tahun dengan peningkatan risiko terjadinya glioma.[19,21]
Radiasi Pengion Dosis Tinggi
International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengakui bahwa paparan radiasi pengion dosis tinggi, seperti sinar-x dan gamma, berperan dalam meningkatkan risiko insiden tumor otak.[19,22]
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh cancer research di Inggris melaporkan bahwa <1% tumor otak disebabkan oleh paparan radiasi pengion, dengan sebagian besar kasus terjadi pada pasien yang telah menerima radiasi dari perawatan radioterapi sebelumnya, bukan dari paparan sinar-x maupun CT scan.[21,22]
Agen Infeksi
Beberapa penelitian melaporkan bahwa agen infeksi, seperti paparan virus Epstein-Barr dan cytomegalovirus, memiliki sifat onkogenik dan dapat meningkatkan risiko tumor otak hingga 2 kali lipat melalui perubahan genetik.[13,22]
Paparan Zat Kimia
Paparan senyawa kimia pada cat rambut, produk plastik, karet, formaldehyde, vinyl chloride, arsenik, merkuri, nitrat, dan nitrit dapat meningkatkan risiko insiden tumor otak, tetapi dengan signifikansi yang rendah.[19,22]
Faktor Risiko
Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami tumor otak, antara lain:
- Lansia 85‒89 tahun, walaupun tumor otak dapat terjadi pada anak, dewasa muda, dan lansia, tetapi risiko tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia
-
Overweight atau obesitas
- Rutin mengonsumsi daging awetan, dengan kandungan nitrit dan nitrat yang tinggi
- Paparan senyawa kimia pada cat rambut, produk plastik, karet, formaldehyde, vinyl chloride, arsenik, dan merkuri
- Riwayat cedera kepala
- Riwayat kanker pada penderita, seperti kanker payudara, kanker paru, dan kanker kolon, yang dapat bermetastasis ke otak
- Riwayat paparan radiasi pengion dosis tinggi
- Riwayat paparan radiofrekuensi elektromagnetik dengan frekuensi yang sering
- Riwayat penyakit atau sedang menderita penyakit neurofibromatosis, von Hippel-Lindau syndrome, Li-Fraumeni syndrome, dan Turcot syndrome, yang menyebabkan mutasi genetik
- Riwayat penyakit kanker pada keluarga (genetic susceptibility)
- Terinfeksi virus onkogenik, seperti virus Epstein-Barr dan cytomegalovirus[13,19,21,22]
Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani