Epidemiologi Tumor Otak
Epidemiologi tumor otak yang sering ditemukan berdasarkan tipe histologis adalah glioblastoma. Secara umum, tumor otak dapat ditemukan di semua usia, tetapi usia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi. Insiden terbanyak tumor otak ditemukan pada pria daripada wanita, dengan rasio 3:1.[13,23]
Global
The American Cancer Society melaporkan sebanyak 24.530 kasus tumor otak dan sistem saraf yang telah didiagnosis pada tahun 2021. Estimasi tingkat insiden tahunan tumor otak juga dilaporkan akan meningkat, yaitu 7‒19,1 kasus per 100.000 penduduk. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa kanker di organ lain, seperti kanker payudara, kanker paru, dan kanker kolon, dapat menyebabkan metastasis ke otak dan intrakranial pada 18‒24% pasien.[13,20,23]
Badan internasional untuk penelitian kanker di WHO melaporkan bahwa pada tahun 2020 tumor otak terjadi pada 168.346 pasien pria dan 139.756 pasien wanita di seluruh dunia. Insiden tumor otak terbanyak ditemukan di negara maju, hal tersebut terkait dengan sistem registrasi yang lebih baik.[13,20,23]
Badan registrasi kanker oleh Centers for Disease Control and Prevention’s melaporkan distribusi tumor otak dan sistem saraf pusat berdasarkan histopatologi, dengan rincian prevalensi tumor yang memiliki sifat keganasan sebesar 29,7% dan non-keganasan sebesar 70,3%.[20,22]
Tumor otak dengan sifat keganasan (malignansi) yang paling banyak dilaporkan adalah jenis glioblastoma (48,6%), glioma (17,9%), astrositoma (11,8%), dan tumor meningen (2,1%). Sementara itu, tumor otak non-malignansi terbanyak adalah meningioma (53,9%) dan tumor pituitari (24%).[20,22]
Insiden tumor otak primer pada anak dilaporkan sebesar 3,6 kasus per 100.000 anak setiap tahun. Tumor di fossa posterior mendominasi pada usia anak dan praremaja, sedangkan tumor supratentorial dilaporkan lebih sering pada usia remaja.[3,14]
Indonesia
Data epidemiologi tumor otak di Indonesia masih sangat terbatas. Sebuah penelitian di rumah sakit umum di daerah Medan melaporkan terdapat 131 kasus tumor otak selama periode Januari 2018 hingga Desember 2019, yang terdiri dari 52 kasus meningioma (40%), 34 kasus glioma (26%), 12 kasus adenoma hipofisis (9%), dan 33 kasus metastasis otak (25%).[24]
Mortalitas
National Cancer Institute melaporkan tingkat mortalitas tumor otak adalah 4,4 per 100.000 pada pria dan wanita per tahun. Angka kematian tersebut berdasarkan dengan kasus kematian akibat tumor otak selama periode 2016–2020. Estimasi angka mortalitas tumor otak tahun 2022 secara global diperkirakan sebesar 18.250 kasus kematian.[22,23]
Mortalitas tumor otak ditentukan pada jenis tumor otak, dan komplikasi yang terjadi. Faktor-faktor yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas adalah stadium dan luas penyebaran sel tumor, penyakit penyerta, dan kondisi infeksi yang menyertai.[22,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani