Patofisiologi Chondrosarcoma
Patofisiologi chondrosarcoma atau yang dikenal dengan kondrosarkoma belum dimengerti sepenuhnya. Chondrosarcoma dapat dibagi menjadi 2 yaitu chondrosarcoma sentral (skeletal) dan perifer (ekstraskeletal). Berdasarkan gambaran patologi anatominya, chondrosarcoma sentral dapat terbagi menjadi 4, yaitu clear cell chondrosarcoma, mesenchymal chondrosarcoma, dedifferentiated chondrosarcoma, dan juxtacortical chondrosarcoma. Sementara chondrosarcoma perifer terbagi atas myxoid type of chondrosarcoma (EMC), chondrosarcoma yang berdegenerasi dari osteochondroma atau berkaitan dengan hereditary multiple exostoses syndrome (HME).[1,3]
Onkogenesis Chondrosarcoma Sentral dan Perifer
Onkogenesis chondrosarcoma terbagi menjadi sentral dan perifer. Perbedaan dari keduanya terletak di lokasi terjadinya proses neoplasma berlangsung. Lesi sentral berasal dari dalam tulang, sedangkan lesi perifer berasal dari permukaan tulang.
Onkogenesis Sentral
Onkogenesis chondrosarcoma sentral dimulai dari terbentuknya kartilago oleh sel tumor tanpa adanya proses osteogenesis. Sel tumor hanya memproduksi kartilago hialin yang menyebabkan abnormalitas pertumbuhan tulang dan kartilago. Sel-sel kartilago ganas mengakibatkan kelainan penonjolan tulang dengan variasi ukuran berdasarkan lokasi awal tumor.[1,5]
Onkogenesis Perifer
Onkogenesis chondrosarcoma perifer terjadi di lempeng pertumbuhan akibat beberapa proses molekuler diantaranya hilangnya heterogenitas gen EXT1 yang berlokasi di kromosom 8q24.11-q24.13 atau EXT2 yang berlokasi di kromosom 11p11-12.10,12 Exostosis terlibat dalam biosintesis heparin sulphate proteoglycans (HSPGs), dimana HSPGs berperan dalam signaling proliferasi dan diferensiasi sel kondrosit, melalui jalur signal indian hedgehog/PTHLH dan fibroblast growth-factor.[3,6]
Berdasarkan pemeriksaan histopatologi dan sitogenetik dijumpai anomali kromosom yang dideteksi pada sebagian besar chondrosarcoma. Protein fusi yang diciptakan oleh kelainan kromosom adalah komponen kunci dari perkembangannya. Selain itu adanya amplifikasi faktor transkripsi MYC dan AP1 juga berperan penting pada patogenesis chondrosarcoma.[1,5]
Perubahan Genetik pada Chondrosarcoma Sentral
Pada pemeriksaan sitogenetik dijumpai banyak anomali genetik antara lain 1p36, 1p13-p22, 4, 5q13-q31, 6q22-qter, 9p22-pter, 10p, 10q24-qter, 11p13-pter, 11q25, 13q21-qter, 14q24-qter, 18p, 18q22-qter, dan 22q13, dan gain of 7p13-pter, 12q15-qter, 19, 20pter-q11, and 21q. abnormalitas gen 9p dan ekstra kopi dari kromosom 22 tampak lebih dominan pada chondrosarcoma sentral. Temuan sitogenetik ini belum sepenuhnya menjelaskan patogenesis chondrosarcoma sentral.[5]
Perubahan Genetik pada Clear Cell Chondrosarcoma
Studi sitogenetik menunjukkan adanya salinan ekstra dari kromosom 22 dan rearrangement dari kromosom 9p. Temuan sitogenetik juga menunjukkan ekspresi PTHLH, PDGFIHH, Runt-related transcription factor 2, dan matrix metalloproteinase 2.[7]
Perubahan Genetik pada Mesenchymal Chondrosarcoma
Studi sitogenetik dari mesenchymal chondrosarcoma juga terbatas, namun sebuah studi menunjukkan adanya translokasi der(13;21)(q10;q10) yang identik pada dua kasus mesenchymal chondrosarcoma, hal ini menunjukkan adanya karakteristik chromosome rearrangement pada tipe chondrosarcoma sentral. Selain itu, sebuah studi juga menemukan adanya t(1;5)(q42;q32) pada satu kasus mesenchymal chondrosarcoma yang menyebabkan rekombinasi dari gen IRF2BP2 dan CDX1.[5,8]
Perubahan Genetik pada Dedifferentiated Chondrosarcoma
Mutasi heterozigot dari isocitrate dehydrogenase 1 and 2 (IDH1 dan IDH2) pada situs enzim aktif memicu akumulasi δ-2-hydroxyglutarate yang berperan penting dalam onkogenesis. Mutasi terjadi lebih awal pada onkogenesis dan menyajikan abnormalitas genetik pada semua tumor kartilago. Mutasi IDH1 dan IDH2 menandai setengah dari mutasi genetik yang terjadi pada semua tumor kartilago, termasuk dedifferentiated chondrosarcoma.[5,6,9]
Perubahan Genetik pada Extraskeletal Myxoid Chondrosarcoma
Mayoritas EMC ditandai dengan adanya translokasi spesifik t(9;22)(q22;q12) yang melibatkan 9q22, akibatnya t(9;22)(q22;q12) memicu terjadinya fusi pada gen CHN (TEC, NOR1, NR4A3) yang terdapat pada kromosom 9q22 dan gen EWS yang terdapat pada kromosom 22q12. Hal ini kemudian membentuk gen fusi EWS/CHN yang abnormal, yang berperan penting pada patogenesis dari EMC. Translokasi lain yang dijumpai pada EMC antara lain t(9;17;15)(q22;q11), t(9;15)(q22;q21).[5]
Perubahan Genetik Lainnya
Chondrosarcoma yang berasal dari exostosis menunjukkan translokasi yang khas yaitu t(9;12)(q22;q24).[5]