Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Club Foot general_alomedika 2023-02-26T18:24:01+07:00 2023-02-26T18:24:01+07:00
Club Foot
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Club Foot

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diagnosis clubfoot atau congenital talipes equinovarus (CTEV) bisa dilakukan sejak dini melalui USG intrauterin rutin selama periode antenatal. Setelah bayi lahir, clubfoot umumnya dapat dengan mudah didiagnosis secara klinis melalui gambaran deformitas kaki. Pada clubfoot, kaki terpelintir dari bentuk atau posisi normalnya.

Anamnesis

Pada kebanyakan kasus, clubfoot dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG rutin saat  perawatan antenatal. Pada anamnesis, dokter perlu menggali adanya faktor yang dapat menyebabkan clubfoot, seperti riwayat clubfoot atau kelainan neuromuskular lain pada keluarga inti. Identifikasi pula adanya riwayat ibu dan merokok, konsumsi alkohol, dan diabetes.[4,6]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik bayi baru lahir, clubfoot umumnya dapat diamati dengan mudah secara klinis. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi anak pronasi dengan bagian plantar tervisualisasi dengan baik, dan posisi supinasi untuk mengevaluasi rotasi internal dan varus. Jika anak sudah dapat berdiri, tentukan apakah kaki plantigrade, apakah tumit tampak pada posisi menahan beban, dan apakah dalam bentuk varus, valgus, atau netral.

Idiopathic clubfoot ditandai dengan kaki berbentuk bean-shaped foot, kepala talus tampak jelas, celah medial plantar, celah posterior dalam, tidak ada cekungan pada bagian insersio tendon achilles, tuberositas calcaneus terletak pada tempat yang lebih tinggi dan atrofi otot betis.

Tiga komponen utama deformitas, yaitu, equinus, varus dan adductus, tampak jelas pada pemeriksaan. Sendi lutut biasanya fleksi, tetapi pada kasus neglected clubfoot, keadaan lutut biasanya hiperekstensi.[6]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding clubfoot antara lain arthrogryposis dan equinovarus foot.

Calcaneovalgus Foot dan Congenital Vertical Talus

Deformitas kaki kongenital calcaneovalgus foot dan congenital vertical talus merupakan diagnosis banding dari clubfoot. Pada kedua kondisi ini, kaki tampak dalam posisi lebih dorsofleksi.[1,6]

Equinovarus Foot

Diagnosis banding lain adalah equinovarus foot. Yang membedakan dari clubfoot adalah equinovarus foot tidak muncul saat lahir dan sering berkembang sekunder pada kondisi kelainan neuromuskular seperti cerebral palsy atau spina bifida.[1]

Arthrogryposis

Pada pemeriksaan fisik arthrogryposis, akan tampak adanya kontraktur sendi multipel, hiperekstensibilitas sendi, serta dislokasi sendi terutama pinggang yang tampak dari pertama bayi lahir.[6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi clubfoot adalah pemeriksaan USG pada saat pemeriksaan antenatal rutin. Amniosentesis mungkin diperlukan untuk mengeksklusi adanya kelainan kongenital berat lain, namun hingga kini tidak dijadikan standar diagnostik rutin dan tentunya harus menimbang berbagai risiko komplikasi.

USG Kehamilan

USG dapat dilakukan untuk skrining clubfoot pada masa kehamilan. Pemeriksaan bisa dilakukan pada usia gestasi di atas 13 minggu, karena karakteristik plantar fleksi dan adduksi pada janin di bawah usia gestasi 13 minggu dapat berubah.[4,8]

Diagnosis USG didasarkan pada visualisasi permukaan plantar kaki janin pada bidang sagital yang sama dengan kedua tulang ekstremitas bawah. Posisi abnormal yang ditemukan haruslah persisten dan tidak dipengaruhi oleh gerakan kaki janin. Selain itu, kaki harus divisualisasikan jauh dari dinding rahim. USG tiga dimensi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas.[4,19]

Rontgen

Pemeriksaan rontgen  tidak dilakukan  secara rutin pada bayi baru lahir karena tulang di kaki yang telah mengalami osifikasi masih sedikit. Akan tetapi, jika terdapat etiologi teratogenik pada riwayat pasien, seperti konsumsi sodium aminopterin, pemeriksaan rontgen perlu dilakukan, terutama posisi AP-lateral kaki dan tibia.

Pemeriksaan rontgen juga diperlukan sebagai alat evaluasi, yaitu baseline sebelum dan setelah dilakukan koreksi. Pemeriksaan rontgen pada kasus clubfoot dapat dilakukan pada bayi usia 3-4 bulan, dengan dua sisi yaitu sisi anteroposterior (AP) dan posisi lateral dalam posisi stress dorsiflexion.

Sudut yang diukur dari posisi AP adalah talocalcaneal angle (normal antara 30-50 derajat) dan tallo-first metatarsal angle (normal antara 0-10 derajat). Sudut yang diukur pada posisi lateral adalah talocalcaneal angle (normal antara 30-50 derajat) dan sudut tibiocalcaneal (10-20 derajat). Pada pasien clubfoot, seluruh sudut tersebut berkurang.[6,8]

Skor Pirani

Skor Pirani digunakan untuk membantu menentukan derajat keparahan clubfoot. Skor ini juga bermanfaat untuk mengevaluasi perkembangan terapi dan menentukan apakah anak memerlukan tenotomi.

Sistem skor Pirani melibatkan penilaian enam parameter terpisah di kaki. Setiap parameter secara individual diberi skor 0 atau 0,5 dan 1, tergantung pada tingkat keparahannya. Sistem skor ini memberikan skor minimum per kaki 0, dan maksimum 6. Tiga parameter melibatkan hindfoot, dan tiga parameter melibatkan midfoot.[9]

Tabel 1. Sistem Skor Pirani

Parameter Normal Moderat Berat
Midfoot
Curved lateral border 0 0,5 1
Medial crease 0 0,5 1
Talar Head coverage 0 0,5 1
Hind Foot
Posterior crease 0 0,5 1
Rigid equines 0 0,5 1
Empty heel 0 0,5 1

Sumber: dr. Putra Rizki, 2022.[9]

Medial Crease (MC)

Pengukuran dilakukan dengan diawali perlahan mengoreksi posisi kaki, misalnya dengan mengangkat kaki sembari memegang jari kaki. Kaji kedalaman lipatan dan adanya lipatan lain.

Adanya beberapa lipatan halus diberi skor 0. Dua atau tiga lipatan sedang diberi skor 0,5. Satu lipatan dalam yang tidak terlihat bagian bawahnya diberi skor 1.

Curved Lateral Border (CLB)

Pengukuran dilakukan dengan memastikan posisi kaki anak relaksasi. Amati dari aspek plantar, dan gunakan pena yang dipegang pada tepi lateral kalkaneus. Nilai titik pada batas lateral kaki yang menyimpang dari garis lurus.

Jika batas kaki (tidak termasuk falang) lurus dan tanpa penyimpangan, skor 0. Jika menyimpang pada tingkat metatarsal, skor 0,5. Jika menyimpang pada sendi calcaneo-cuboid, beri skor 1.

Talar Head Coverage

Palpasi kepala talus dengan kaki yang tidak dikoreksi. Letakkan agar jari atau ibu jari pemeriksa terjaga pada talus dan koreksi kaki dengan lembut

Jika talus benar-benar tenggelam di bawah navicular, skor 0. Jika bergerak sebagian tetapi tidak sepenuhnya tenggelam, skor 0,5. Jika tetap dan tidak tenggelam, skor 1.

Posterior Crease (PC)

Perbaiki plantarfleksi (equinus) dengan lembut. Kaji kedalaman lipatan dan adanya lipatan lain.

Adanya beberapa lipatan halus diberi skor 0. Dua atau tiga lipatan sedang diberi skor 0,5. Satu lipatan dalam yang tidak terlihat bagian bawahnya diberi skor 1.

Empty Heel (EH)

Pegang kaki dalam koreksi ringan dan palpasi dengan satu jari telunjuk. Nilai ada seberapa mudah merapa calcaneum. Jika mudah untuk meraba calcaneum, skor 0. Jika calcaneum teraba dengan menekan melalui lapisan jaringan, skor 0,5. Jika calcaneum jauh di bawah lapisan jaringan dan sangat sulit untuk dirasakan, skor 1.

Rigid Equinus (RE)

Perbaiki plantarfleksi senyaman mungkin untuk anak dan pegang lutut lurus. Kaji derajat dorsofleksi yang didapat. Skor 0 jika mampu dorsofleksi melebihi plantigrade. Skor 0,5 jika mampu mencapai plantigrade (atau 90°). Skor 1 jika tidak dapat mencapai plantigrade (atau 90°).[9,15]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

1. Barrie A, Varacallo M. Clubfoot. StatPearls Publishing. Treasure Island (FL); 2022.
4. Mag U. Prenatal diagnosis of talipes equinovarus (clubfoot). UptoDate. 2022.
6. Patel M. Clubfoot (Talipes). Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1237077-overview
8. Besselaar AT, Sakkers RJB, Schuppers HA, Witbreuk MMEH, Zeegers EVCM, Visser JD, et al. Guideline on the diagnosis and treatment of primary idiopathic clubfoot. Acta Orthop. 2017;88(3):305–9.
9. Khan MA, Chinoy MA, Moosa R, Ahmed SK. Significance Of Pirani Score at Bracing-Implications for Recognizing A Corrected Clubfoot. Iowa Orthop J. 2017;37:151–6.
15. Lampasi M, Abati CN, Stilli S, Trisolino G. Use of the Pirani score in monitoring progression of correction and in guiding indications for tenotomy in the Ponseti method: Are we coming to the same decisions? J Orthop Surg (Hong Kong). 2017 May-Aug;25(2):2309499017713916. doi:
19. Society for Maternal-Fetal Medicine, McKinney J, Rac MWF, Gandhi M. Congenital talipes equinovarus (clubfoot). Am J Obstet Gynecol 2019; 221:B10.

Epidemiologi Club Foot
Penatalaksanaan Club Foot
Diskusi Terkait
dr. Ruth Hutagalung
Dibalas 10 Februari 2021, 09:36
Penanganan yang tepat untuk Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) pada bayi - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr. Ruth Hutagalung
1 Balasan
Alo dr. Sonny,Izin bertanya dok, bagaimana tatalaksana CTEV pada bayi baru lahir? Pada usia berapa dapat dipertimbangkan untuk pembedahan?
dr. Nurul Falah
Dibalas 04 Mei 2020, 09:18
Batasan usia pada penganganan pasien CTEV dalam memperbaiki bentuk kaki
Oleh: dr. Nurul Falah
4 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya, ada wanita berusia 35 tahun mengalami CTEV sejak lahir. Apakah pada usia saat ini masih memungkinkan untuk dilakukan perbaikan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.