Prognosis Fraktur Leher Femur
Prognosis fraktur leher femur atau fraktur collum femoris ditentukan oleh berbagai faktor, terutama usia pasien. Prognosis buruk dapat dialami oleh pasien usia >65 tahun. Komplikasi fraktur leher femur antara lain nonunion, infeksi, hingga kematian akibat sepsis.[1,2]
Komplikasi
Fraktur leher femur memiliki angka kejadian komplikasi yang tinggi dibandingkan dengan fraktur panggul ekstrakapsular. Komplikasi yang sering terjadi setelah tata laksana operatif adalah infeksi, nyeri kronis, dislokasi, nonunion, nekrosis avaskular, dan perubahan artritis pasca trauma.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi nonunion adalah usia pasien, densitas tulang, fraktur dengan pergeseran, fraktur kominutif, kualitas tindakan reduksi, serta jenis dan posisi alat protesis. Insidensi nonunion fraktur leher femur cukup luas, dari 0‒4% hingga >30%.[1]
Pada pasien berusia >65 tahun, risiko komplikasi meningkat yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyebab kematian utama adalah infeksi yang menyebabkan sepsis.[7]
Prognosis
Prognosis pasien tentunya berbeda untuk fraktur leher femur pada populasi muda dan populasi lansia. Sebuah penelitian menemukan angka survival 5 tahun dan 10 tahun adalah 96,1% dan 94,5%. Penyebab utama kematian pada populasi di penelitian ini adalah penyakit hati kronis dan sirosis, serta kecelakaan mayor.[9]
Diagnosis dan tata laksana yang cepat dapat membantu menghindari pergeseran fraktur, sehingga akan meningkatkan prognosis.[2]
Secara kontras, prognosis pasien >65 tahun sangat buruk. Sebuah penelitian menemukan mortalitas kelompok usia ini saat follow-up tahun pertama adalah 27,3%, dan mortalitas pada tahun ke-9 mencapai 79%.[8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini